Chaemi masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa, rumah mereka begitu sepi saat ini. Sebenarnya Chaemi tidak pernah pusing terhadap kesepian ini, tapi ada rasa yang mengganjal di hatinya.
"Bibi Jung," panggil Chaemi. Tidak ada yang menyahut, rumah itu benar-benar tidak dihuni oleh siapapun, bahkan suaranya sendiri menggema di rumah itu.
"Bi, bibi da di rumah kan?"
Hening, itulah saat ini yang Chaemi rasakan. Dengan kasar Chaemi melepas high heelsnya dan berlari ke arah kamar yang dulu ditempati oleh bibi Jung.
Dengan cepat Chaemi membuka pintu itu, kanar tersebut rapi seperti tidak ada yang menghuni. Chaemi membuka lemari dan terkejut saat lemari itu kosong.
"Bibi Jung pergi?" gumam Chaemi. Chaemi kembali ke ruang utama, dia duduk di sofa dengan nafas yang terengah.
Kamar bibi Jung dan ruang utama jauh, sedangkan Chaemi berlari ke sana itulah kenapa dia merasa lelah. Saat duduk di sofa matanya tak sengaja menatap ke sebuah amplop yang terletak di samping telepon.
"Surat siapa ini?" gumsm Chaemi. Dia membolak-balikkan surat itu dan mulai membukanya, matanya terbelelak saat melihat tulisan pertama di surat itu.
From: Bibi Jung.
To :Seluruh anggota keluarga di rumah ini.Hallo nyonya Chaemi ataupun tuan Goheun, aku bibi Jung memutuskan untuk ke luar dari rumah kalian untuk selama-lamanya. Maaf jika ini terlalu mendadak, mau bagaimana lagi aku sudah tidak tahan tinggal di rumah itu.
Jujur saja, sikap salah satu anak kalian membuat hatiku begitu sakit. Aku berterima kasih kepada kalian berdua yang mau memperkerjakanku selama bertahun-tahun di rumah itu.
Aku berharap Sunghoon dan Jungwon bisa tumbuh dengan baik, bahkan kalau bisa salah satu dari mereka merubah sifatnya untuk lebih baik lagi.
Aku tidak masalah dengan gaji, jika kau ingin membayarnya aku bersykur, jika tidak aku juga tidak masalah. Karena diriku juga tidak sopan karena pergi begitu saja, aku minta maaf jika perkataanku dan pekerjaanku selama aku di sana ada yang mengganggu kalian.
Oh ya aku lah yang membawa Jungwon ke rumah sakit, sebelum itu aku melihatnya terjatuh ke lantai di belakang di dekat pohon mangga. Jika kau ke belakang maka di sana masih ada lagi bekas darah karena aku memang tidak membersihkannya.
Dengan menulis surat ini, maka aku memutuskan untuk undur diri selama-lamanya. Semoga bahagia nyonya Chaemi, tuan Goheun serta Sunghoon dan Jungwon, doaku selalu bersama kalian.
Tertanda
Bibi Jung
Chaemi masih tidak percaya dengan isi surat itu, bibi Jung meninggalkan mereka? Orang yang sudah hafal dengan tingkah anaknya memilih untuk meninggalkan keluarganya.
"Tapi apa maksud perkataannya tadi? Anakku merubah sikapnya lebih baik lagi? Siapa yang dia maksud?" gumam Chaemi.
Chaemi mengambil telepon dan menghubungi bibi Jung, tapi apa yang terjadi bibi Jung tidak mengangkat telponnya. Chaemi semakin gelisah, dia tidak mendapatkan petunjuk sama sekali tentang perkataan bibi Jung.
"Apa yang harus kulakukan." Chaemi begitu gelisah, setelah ini dia tidak yakin jika dia bisa mengurus anaknya.
Pekerjaannya masih banyak dan mungkin sebentar lagi dia dan suaminya akan kembali pergi meninggalkan anak-anaknya. Chaemi pusing memikirkan itu semua, dia memilih untuk mengemasi pakaian Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA ARUNIKA MENYERAH DENGAN GULITA(END)
FanfictionSeseorang yang bernama Jungwon harus menelan pahitnya kehidupan, semua itu dia telan hanya cacat yang dialaminya. Cacatnya berasal dari lahir, dia harus mengalami kelumpuhan karena tidak memiliki tulang sum-sum. Jika orang lain akan disayangi oleh k...