Jangan lupa vote komen + follow
Ramehin tiap paragraf nya biar aku cepet upOrang bilang Ayah adalah cinta pertama anak perempuannya, tetapi mengapa ayahku justru menjadi luka pertama bagiku.
Latasya Aurora Eva.****
Pagi ini hujan turun dengan lembut, membawa aroma tanah yang harum dan menenangkan. Tetesan hujan yang jatuh seakan membentuk melodi alami yang meresap hingga ke dalam hati. Meski petir sesekali menyambar dan menggetarkan langit, kehadirannya hanya menambah kesan dramatis pada pagi yang penuh keindahan ini.Aurora menutup telinganya, gemetar ketakutan mendengar suara petir yang bersahutan. Meski hujan deras, ia terpaksa berjalan kaki ke sekolah, tak punya uang untuk naik bus. Pagi itu, ayahnya yang marah besar karena ia tak segera menyahut, menyentil bola matanya dengan kasar dan melempar vas bunga yang mengenai kepalanya. Hatinya terluka lebih dalam dari fisiknya, namun ia tetap melangkah dengan tegar, membawa harapan di tengah badai hidupnya.
Sakit. Mengapa ayah selalu bersikap kasar padanya? Setiap kesalahan kecil membuat ayah murka, sementara pada kakaknya, Lauren, ayah begitu lembut, selalu memaafkan bahkan kesalahan terbesar sekalipun. Aurora tak mengerti mengapa kasih sayang ayahnya terasa begitu jauh, meninggalkan luka mendalam di hatinya.
Aku juga anak Ayah, layaknya Lauren. Aku hanya ingin merasakan sedikit kasih sayang dari Ayah. Apakah itu begitu sulit? Setiap hari, hatiku berteriak, mendambakan sejenak perhatian dan cinta yang bisa meredakan segala luka. Mengapa Ayah begitu mudah memberikan cinta pada Lauren, sementara padaku hanya ada kemarahan? Aku hanya ingin Ayah melihatku, menyayangiku, meski hanya sebentar, agar aku tahu rasanya dicintai oleh Ayah.
Orang bilang, Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Namun, mengapa bagiku, Ayah justru menjadi luka pertama yang harus kutanggung? Setiap harapan untuk disayangi sirna, digantikan oleh rasa sakit dan air mata. Aku hanya ingin merasakan kasih Ayah, merasakan kehangatan cinta yang seharusnya ada. Mengapa cinta Ayah begitu sulit kuraih?
Pertengkaran hebat tadi pagi membuat Ayah enggan memberikan uang jajan sepeserpun pada Aurora hari ini. Dadanya begitu sesak, matanya berkaca-kaca mengingat kejadian itu. Ia memejamkan mata, berharap bisa menahan air mata yang mengalir deras bersama hujan. Dalam derasnya hujan, Aurora menumpahkan semua isak tangisnya tanpa diketahui siapapun.
Ia bertanya-tanya dalam hati, bagaimana caranya membuat Ayah bangga padanya? Semua perintah Ayah selalu ia kerjakan, namun Ayah tak pernah sedikitpun menghargai usahanya. Mengapa Ayah begitu sulit memberikan apresiasi, meski hanya seulas senyum atau kata-kata penyemangat? Apakah sesulit itu baginya untuk melihat betapa keras Aurora berusaha? Dengan hati yang terluka, ia terus berjalan, mencari jawaban di tengah derasnya hujan dan sakit yang tak kunjung reda.
Aurora tersadar dari lamunannya saat sebuah mobil melintas kencang, memercikkan air yang membasahi seragam sekolahnya. Dengan kondisi baju yang basah kuyup, ia tahu pergi ke sekolah menjadi tak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Kelam[ TAMAT]
Teen FictionSepasang luka, yang di pertemukan semesta untuk saling menyakiti. - kisah yang kelam "Maafin gue Ra, seharusnya lo nggak kenal cowo brengsek kaya gue." _Daniel Mahendra "Aku nggak pernah nyesel kenal kamu Niel, bagiku pertemuan kita itu takdir yan...