Jangan lupa vote+ komen
Aku baru gk up satu hari kan?Ketulusan cinta terlihat dari bagaimana kita berusaha membuat satu sama lain selalu bahagia."
Daniel Mahendra.****
Suara melengking Meisya mengagetkan Aurora yang tengah membaca novel di waktu istirahat seperti ini.
Aurora mendongak menatap Meisya dengan menaikkan sebelah alisnya. kenapa?
"lo tau nggak sih?" tanya Meisya antusias
Aurora mengedikan bahunya.
"Kudet banget lo Ra."
"Emang ada apa Mey?"tanya Aurora penasaran.
"Ada anak baru pindahan dari SMA sebelah katanya ganteng banget. Udah gitu cuek cool beuh idaman banget Ra." Ucap Meisya antusias.
Aurora hanya bergumaw.
"Gitu doang tanggapan lo Ra?" kata Meisya dengan nada kecewa.
"Terus aku harus gimana Mey? kamu juga udah punya Raka loh." Jawab Aurora sembari menaruh novel nya di tasnya.
"Gak apa-apa lah. Dia lebih ganteng dari Raka, lumayan buat cuci mata. Terus nih Ra, kata nya dia bakal jadi anak baru di kelas kita," ucap Meisya begitu heboh membahas soal anak baru itu.
"Raka mau kamu kemanain Mey?"
"Buang aja deh ke sawah," sahut nya
"Mey—" Aurora mengkode Meisya bahwa Raka ada di belakang nya. namun perempuan itu tak mengerti isyarat nya ia malah kembali membahas anak baru itu lebih heboh.
Ehem..
Deheman dari belakang itu mengagetkan Meisya spontan Meisya menengok ke belakang ternyata sudah ada Raka yang menyeder di tembok dengan melipat tangannya di dada.
"Eh, sayang. Kok nggak bilang sih kalo Dateng," Meisya gugup.
"Udah bahas anak baru nya? seganteng apa sih anak baru yang lo bahas? sampe lo bilang dia lebih ganteng dari gue." celetuk Raka dengan wajah di tekuk. ia cemburu perempuannya memuji laki- laki lain secara terang - terangan.
"Ganteng banget, mana cool lagi." upss Meisya keceplosan.
Raka langsung melotot ia langsung meninggalkan Meisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Kelam[ TAMAT]
Teen FictionSepasang luka, yang di pertemukan semesta untuk saling menyakiti. - kisah yang kelam "Maafin gue Ra, seharusnya lo nggak kenal cowo brengsek kaya gue." _Daniel Mahendra "Aku nggak pernah nyesel kenal kamu Niel, bagiku pertemuan kita itu takdir yan...