Mengikhlaskan seseorang
Yang mengenggamnya saja belum pernah, itu adalah hal tersulit dari jatuh cinta.****
Hujan turun begitu deras membasahi bumi, suara petir bergemuruh semua orang berbondong-bondong untuk berteduh. Namun tidak dengan sepasang remaja itu.
Mereka begitu menikmati setiap tetesan air hujan, menurut mereka hujan adalah anugrah.
Daniel mengehentikan motornya di halte.
"Kenapa berhenti?"
"Gue takut Lo kedinginan, kita berteduh sebentar ya."
Gadis itu melengkungkam bibirnya ke bawah.
"Aku nggak kedinginan, ayo lanjut. aku udah lama nggak ujan-ujanan." Rengek gadis itu dengan menggoyang-goyangkan lengan kekar kekasihnya itu.
"Gue nggak mau Lo sakit, Ra." Ucap laki-laki itu terlihat begitu khawatir dengan kondisi Aurora.
Gadis itu terdiam bibirnya di lengkungkan ke bawah, pipinya mengembung seperti donat.
"Yaudah kita lanjut, Lo jangan nangis gue nggak suka."
Gadis itu langsung tersenyum sumringah mendengar itu.
"Makasih, Daniel." Ucap gadis itu reflek langsung memeluk Daniel.
"Eh, maaf Dan. Aku reflek."
"Gue pacar Lo, jadi nggak usah malu. Gemesin banget sih cewe gue." Gemas Daniel ia mejawil pipi gadis itu.
"Tapi ada syaratnya."
"Apa?"
"Lo harus pake jaket gue, biar nggak kedinginan.
Gadis itu menggeleng.
"Nggak mau, kalo kamu kedinginan gimana?"
"Kalo gue kedinginan kan ada Lo yang peluk gue."goda Daniel dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Issh, modus!" Ucap gadis itu mencubit Daniel.
"Ssssh, sakit sayang."
"Udah ayo, banyak bacot banget sih kamu!" Geram Aurora.
Laki-laki itu langsung melotot.
"Heh! Siapa yang ngajarin kamu gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Kelam[ TAMAT]
Novela JuvenilSepasang luka, yang di pertemukan semesta untuk saling menyakiti. - kisah yang kelam "Maafin gue Ra, seharusnya lo nggak kenal cowo brengsek kaya gue." _Daniel Mahendra "Aku nggak pernah nyesel kenal kamu Niel, bagiku pertemuan kita itu takdir yan...