Memberi kesempatan kedua
Untuk dia yang telah mematahkan
Berkali -kali itu adalah
Hal yang sulit.
"Selamat ulang tahun perempuan kesayangan gue, semoga kita terus bersama hingga habis masanya.""kamu lupa kalo kita udah putus?" Tanya Aurora.
Daniel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sial ia melupakan hal itu, ia baru ingat jika Aurora bukanlah kekasihnya lagi.
"Apa nggak ada kesempatan kedua buat gue?" Tanya Daniel menatap sendu netra coklat milik gadis itu.
Aurora tidak tahu apakah ia bisa memberi kesempatan kedua untuk Daniel atau tidak. Jujur saja ia masih sakit jika mengingat kejadian itu.
Gadis itu menunduk, Ia masih mencintai laki-laki itu tetapi luka kemarin sangat sulit untuk di sembuhkan.
"Aku nggak tahu, Dan."
Sebelah tangan Daniel menggapai tangan Aurora, menyatukan jari jemari mereka, sedangkan sebelah tangannya lagi memegangi kue ulang tahun.
"Gue mohon Ra, kasih gue satu kali lagi kesempatan. gue janji nggak akan nyia-nyiain kesempatan itu," Ucap laki-laki itu dengan lembut.
"Kamu dulu juga janji gitu Dan, tapi apa kamu ingkarin semua janji kamu! apa jaminannya kalo omongan kamu bisa di percaya? nggak ada!"
Laki-laki itu terdiam. Ternyata ia terlalu banyak menyakiti perempuan itu hingga tidak bisa mempercayainya kembali.
"Hidup gue hancur Ra, tanpa Lo. Apa Lo tega ngeliat gue hancur?"
Aurora memalingkan wajahnya. "hati aku masih sakit Dan,"
Laki-laki itu melengkung bibirnyabke bawah. "Yaudah gue nggak akan maksa Lo, gue tau gue udh jahat banget Lo sama Lo, mana mungkin Lo mau kembali sama gue. Gue pamit dulu ya, jaga diri baik-baik semoga Lo dapet laki-laki yang bisa ngebuat Lo bahagia nggak kaya gue. terima kasih untuk tiga tahunnya, Lo perempuan yang paling sabar mengahadapi sikap gue setelah mamah."
Laki-laki memberikan kue nya pada Aurora setelah itu mulai melangkah untuk pergi Dari hadapan Aurora.
Gue nggak boleh egois Lo juga berhak bahagia, meskipun bukan sama gue.
Tiba-tiba perempuan itu memeluk Daniel dari belakang.
Daniel terdiam, ia menghentikan langkah kakinya.
"Aku juga masih sayang sama kamu Dan, tapi luka kemarin belum sembuh. Aku nggak bisa bohongin hati aku kalo perasaan aku ke kamu tetap sama meskipun kamu patahkan berkali-kali," ungkap gadis itu dengan buliran air mata yang mengalir dari mata indahnya.
Daniel membalikan badannya ia membalas pelukan gadis itu. Ia mengusap lembut rambut gadis itu.
"Maafin gue Ra,"
"Lo jangan nangis, perempuan kesayangan gue ini harus bahagia, Lo boleh nangis tapi tangis bahagia," ucap laki-laki itu.
Ibu jarinya mengusap air mata yang mengalir dari mata indah perempuan kesayangannya itu.
Aurora menyembunyikan wajahnya di dada bidang laki-laki itu.
Tangan laki-laki itu turun mengelus punggung gadis itu menenangkannya
"Mau ya, kembali sama gue,"
"Aku akan beri kamu satu lagi kesempatan, tapi kalo kamu nyia-nyiain lagi kesempatan itu, nggak akan lagi yang namanya kesempatan kedua."
Daniel membulatkan matanya. "Lo serius Ra?"
Gadis itu mengangguk.
Wajah laki-laki itu langsung berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Kelam[ TAMAT]
Fiksi RemajaSepasang luka, yang di pertemukan semesta untuk saling menyakiti. - kisah yang kelam "Maafin gue Ra, seharusnya lo nggak kenal cowo brengsek kaya gue." _Daniel Mahendra "Aku nggak pernah nyesel kenal kamu Niel, bagiku pertemuan kita itu takdir yan...