kisah yang kelam|30

5.2K 165 4
                                    

Aku beruntung bisa mengenalmu, tapi dia jauh lebih beruntung karena bisa di cintai dan memilikimu

****

Seulas senyum terbit dari bibir tebalnya melihat Aurora yang kini tengah berbincang dengan Meisya.

Ia mendekat ke arah Meraka.

Daniel merangkul bahu Aurora.

"Lo kenapa nggak balas chat gue?" Tanyanya dengan wajah cemberut.

Aurora melepaskan rangkulannya.

"Nggak penting!"

"Udah mending kamu pergi aja sono ke kelas!"

Daniel menatap Aurora dengan wajah berkaca-kaca.

"Lo ngusir gue Ra?"

"Iya."

"Ish, jangan cuekin gue gini, nggak suka!"

"Bodo."

Laki-laki itu menghentak-hentakan kakinya kesal.

"Ra, jangan gini." Ujarnya dengan mengoyang-goyangkan tangan Aurora.

"Nggak peduli."

"Udah sana pergi." Usirnya mendorong bahu Daniel agar menjauh darinya."

Daniel yang mendengar itu raut wajahnya langsung berubah cemberut. "gue salah apa Ra? kenapa Lo diemin gue, iihhh nggak suka!" kesal Daniel sembari menatap  kedua mata bulat gadis itu. yang hanya bersedekap dada tak menghiraukannya.

Aurora tak menhiraukan Daniel hingga kini  bel pulang berbunyi.

keduanya kini berada di parkiran. sebenarnya Aurora tidak mau saat Daniel mengajaknya untuk pulang bersama tetapi Daniel akan tetap Daniel sikapnya yang tak suka penolakan membuat gadis itu mengalah dan memilih untuk menurut saja.

parkiran sudah sepi hanya ada mereka berdua karena Aurora harus rapat OSIS terlebih dahulu membuat gadis itu pulang telat.

Daniel memegang Tas ransel Aurora dengan wajah cemberut dan mata yang berkaca-kaca membuat Aurora yang melihat itu gemas. Tidak ia harus menepati janjinya.

Tiba-tiba terdengar suara Isak tangis dari laki-laki itu yang membuatnya tak tega.

"kamu kenapa nangis Dan?"

"kamu nyuekin aku terus, aku salah apa sih."  kata Daniel dengan menghapus air matanya.

Aurora syok melihat ini, apakah laki-laki yang di depannya itu benar Daniel Mahendra? pasalnya selama tiga tahun mereka menjalin hubungan Daniel tidak pernah seperti ini.

Aurora tersenyum  menatap Daniel. "kamu nggak usah nangis, aku ngeprenk kamu di suruh Meisya heheh, udah ya. malu tuh diliatin banyak orang." jawab Aurora dengan mengusap air mata Daniel.

"Oh jadi si Meisya, liat aja besok gue bantai!" katanya kesal.

"Heh jangan, yaudah nih aku marah lagi." ancam Aurora.

Kisah Yang Kelam[ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang