Jangan lupa vote+ komen tiap paragraf nya.
Happy reading
Selalu, berusaha kuat menghadapi kerasnya dunia. Namun terkadang orangtua lah yang mematahkan semangat anaknya sendiri.
*****
"JAGA, SIKAP KAMU! SAYA INI ORANG TUA KAMU!" bentak Andra dengan dada naik turun serta nafas memburu.
Daniel terkekeh." apa, pantas Anda di sebut sebagai orangtua, yang menghancurkan kebahagian anaknya sendiri!!"
"kurang ajar!---"
Andra hendak melayangkan tamparan pada Daniel, namun dengan cepat wanita paru baya itu menahan tangan Suaminya.
"Dia darah daging kamu mas! kamu boleh nyakitin aku. tapi jangan Daniel! apa kamu tega menghancurkan kebahagian anak kamu sendiri!!" teriak Antikah sembari terisak.
"saya tidak perduli! saya malu punya anak seperti dia, mabuk-mabukan, bolos, tawuran."
Andra menatap Daniel tajam. "harusnya saya tidak punya anak seperti kamu!"
deg
"dan saya harus nya tidak punya orang tua seperti Anda!"
plak
plak
bugh
bugh
Andra langsung menampar Daniel. tak hanya itu ia menedang serta memukul anaknya itu. ia tak perduli istrinya meneriakinya. Daniel sudah keterlaluan dan harus di beri pelajaran!
Daniel mengusap sudut bibirnya yang robek namun bukan sekujur tubuhnya yang merasakan sakit. namun hatinya bagai di tusuk ribuan belati.
"ada, apa Mas ribut-ribut?" seorang wanita berpakaian seksi serta berdandan menor bergelayut manja di lengan Andra.
"DIAM, LO JALANG NGGA USAH IKUT CAMPUR, MENDING LO PERGI DARI SINI! NGGA USAH GANGGU KELUARGA GUE!" teriak Daniel.
"jaga bicara kamu!! dia akan menjadi mama kamu."
"mama?" Daniel terkekeh.
"saya, tidak akan pernah sudi menganggap jalang ini." Daniel menunjuk wanita yang bergelayut manja di lengan Andra itu.
"sebagai mama saya!" lanjutnya.
pandanganya kini beralih pada Antikah ia menatap mama nya itu. yang terus mengeluarkan air mata.
sakit? tentu saja tidak akan ada anak yang tidak sakit melihat ibunya menangis di depan matanya.
"Mah, mending kita pergi dari sini ya." ucapnya dengan lembut.
wanita paru baya itu hanya menggeleng. dengan lelehan air mata yang terus mengalir.
"Mama, harus tetap Disini sayang,"
"ngga, Mah kita harus pergi dari sini. mama pasti sakit liat papa tiap hari bawa jalang itu kesini!"
"Mas, aku mau dia pergi dari sini." menunjuk Daniel.
"usir dia mas, dia ngatain aku jalang." ucapnya dengan manja.
"iya, sayang. Mas akan usir dia dari sini," ucap Andra sembari mengelus rambut wanita di samping nya itu.
wanita itu tersenyum. "makasih Mas,"
"ck drama!"
"PERGI DARI HADAPAN SAYA SEKARANG JUGA!!!" usir Andra.
"tidak perlu, Anda usir saya akan pergi dari sini!!"
bruggh
Daniel membanting pintu utama cukup keras. hingga mereka tersentak kaget.
****
Seorang gadis mengobrak-abrik meja belajarnya. gadis itu tengah, mencari buku diary kesayangannya.
"huh akhirnya ketemu." gumaw Aurora.
ia membereskan meja belajar nya. selesai membereskan meja belajar. Aurora mendaratkan bokongnya di kursi.
gadis itu membuka diary lamanya. sudah lama ia ak menulis semua keluh kesah nya di sana.
ia mengambil pena setelah itu menulis nya
hai, Rora udah lama ya ngga nulis disini hehe.
orang lain fikir hidupku begitu sempurna. keluarga yang berkecukupan, anak emas sekolah serta memiliki kekasih yang di idolakan satu selah. namun nyatanya hidupku tak sesempurna itu.
aku berusaha keras menutupi luka ku. karna aku tak ingin orang lain melihat titik terlemahku.
merela bilang aku terlalu tertutup, dengan apa yang aku alami. lantas, jika aku mengatakan semua dan menangis depan mereka. apakah mereka akan memeluk ku? apakah mereka akan mengerti perasaanku? akankah mereka menenangkan hatiku? atau hanya akan menyalahkanku lagi dan lagi. karena selama ini dari semua yang ku katakan mereka mengatakan iya namun tidak mengerti.
aku tidak memposisikan diriku sebagai orang yang paling sakit.
aku pun tidak memposisikan diriku sebagai orang yang paling kuat.
tapi terkadang aku lelah. lelah berpura-pura baik- baik saja namun nyatanya tidak. otak depresi, mood berantakan, jam tidur tidak beraturan. namun bibir di paksa tersenyum lebar dewasa itu menyakitkan.
Latasya Aurora Eva.
25-04-2022Aurora, menutup buku diarynya tanpa sadar lelehan cairan bening itu mengalir begitu saja tanpa permisi.
"tuhan apa Rora berhak bahagia?" ucapnya menatap langit- langit kamarnya.
****
seorang wanita paru baya membuka pintu utama Rumah sembari mendorong koper nya.
"MAMA!!" Teriak kedua gadis itu tak lain adalah Aurora dan Lauren.
Ranti, merentangkan tangan nya. namun hanya Lauren yang ia dekap tidak dengan Aurora ia malah mendorong gadis itu hingga jatuh tersungkur.
"Mama kangen sama kamu sayang, kamu gimana kabarnya? Mama ngga ada?" ucapnya dengan lembut sembari mengelus rambut Lauren serta mengecupnya.
"Lauren baik mah, Lau kangen banget sama mama," ungkap gadis itu menatap Ranti dengan wajah berbinar.
"Ya udah yu, kita ke kamar kamu. mama bawain oleh- oleh spesial buat kamu sayang,"
"Makasih mah, Lau sayang mama."
Mereka mengabaikan Aurora menganggap gadis itu seolah tidak ada.
"Mah, Rora juga kangen mama, boleh Rora peluk mama?" tanya Aurora dengan sorot mata sendu.
"Halah ngga usah manja! mending kamu pergi dari hadapan saya sekarang juga!" Usir Ranti.
Gimana part ini?
Ada yang mau di sampaikan untukAurora
Daniel
Ranti
Andra
Lauren
Antikah
Next part selanjutnya ku harap kalian ngga lupa alur ya heheh
Up tiap hari mau?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Kelam[ TAMAT]
Teen FictionSepasang luka, yang di pertemukan semesta untuk saling menyakiti. - kisah yang kelam "Maafin gue Ra, seharusnya lo nggak kenal cowo brengsek kaya gue." _Daniel Mahendra "Aku nggak pernah nyesel kenal kamu Niel, bagiku pertemuan kita itu takdir yan...