Jangan lupa vote + komen
Tuhan. Mengapa keluarga ku menganggapku seolah aku ini sampah yang menjijikan. Padahal aku selalu berusaha menjadi anak dan adik yang baik.
*****
"Aurora, Meisya ribut sama Daniel di kantin gara- gara lo." Beritahu Nadia"Gara-gara aku?" Bingung Aurora.
"Ya, gara- gara lo. Katanya sih soal tugas- tugas gitu tapi gue kurang tau. samperin aja!" Aurora menggangguk ia beranjak dari brangkar UKS.
"Mau gue bantu?" ujar Nadia.
Aurora menggeleng. "Nggak usah Nad, aku bisa sendiri."
Aurora berlari ke arah kantin mencari keberadaan Meisya dan Daniel yang katanya tengah bertengkar mengenai tugas.
Pasti Meisya bertengkar dengan Daniel karena, Daniel menyuruhnya mengerjakan tugasnya di saat ia sedang sakit seperti ini.
Daniel berada di warkop Bi Juni, bersama teman- teman nya.
Melihat Aurora mendekat ke arahnya, Daniel bergegas menarik gadis itu membawa nya ke belakang sekolah menjauhi kerumunan.
"Seneng lo gue di permalukan sama sahabat lo itu!" Marah Daniel, ia mendorong tubuh Perempuan itu ke dingding begitu keras tak hanya itu ia juga mencekik leher Aurora hingga perempuan itu kesulitan untuk bernafas.
"Le-pa-sin, sakit..."
Daniel lepaskan cekikannya di leher Aurora, perempuan itu memegangi lehernya cekikikan Daniel begitu kuat hingga menimbulkan bekas kemerahan di lehernya.
"Aku nggak tahu kalo Meisya nyemperin kamu dan bertengkar sama kamu," jawab perempuan itu.
"Alah paling lo ngadu kan sama Meisya kalo gue nyuruh lo buat ngerjain tugas gue jawab!!" Bentak Daniel.
Mata lelaki itu memerah menahan amarah, dadanya bergemuruh serta gigi yang bergemeletuk. Lelaki itu terlihat begitu menyeramkan saat marah seperti ini.
"Engga Niel, Meisya tau sendiri dia liat buku- buku di nakas."
Daniel menjambak Rambut Aurora dengan kuat hingga sang empu meringis kesakitan.
"Dengerin gue, kalo sahabat lo cari gara- gara lagi sama gue. gue nggak akan segan - segan buat nyakitin dia! Gue nggak perduli dia pacar nya Raka gue ngga suka di usik!" jelas Daniel.
"Akh! iya Niel, aku bener-benar minta maaf, aku bakal bicara sama Meisya supaya nggak ikut campur urusan kita."
"Lepasin Niel, sakit..." Lirih nya.
Daniel melepas kan jambakan nya pada rambut Aurora. Setelah itu mendorong nya hingga tubuh gadis itu jatuh tersungkur.
Daniel meninggalkan Aurora. ia taada rasa empati pada perempuan itu untuk membantu nya. seperti itu lah Daniel ia tak suka di usik ia akan menyakiti siapapun yang mengusik ketenangan nya termasuk Aurora kekasih nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Kelam[ TAMAT]
Teen FictionSepasang luka, yang di pertemukan semesta untuk saling menyakiti. - kisah yang kelam "Maafin gue Ra, seharusnya lo nggak kenal cowo brengsek kaya gue." _Daniel Mahendra "Aku nggak pernah nyesel kenal kamu Niel, bagiku pertemuan kita itu takdir yan...