kisah yang kelam|22

5.1K 185 14
                                    

Hallo bestie gimna kabar kalian?

Jangan lupa vote + komen

Kalo rameh aku bakal cepet up

*****

Seorang gadis dengan rambut tergerai  dengan balutan seragam SMA itu kini berada di koridor bersama sahabatnya.

"Mey kita mau kemana sih?" tanya Aurora pasalnya Meisya mengajaknya pergi namun tak tau tujuan.  ia dan Meisya seperti anak baru yang baru sekolah disini yang menelusuri sekolah.

"Gue gabut Ra, bosen di kelas." jawab Meisya dengan polos.

Aurora menepuk jidatnya.  random sekali  kelakuan temannya ini.

"Udah ah aku cape Mey, mending kita ke perpus aja yu Mey dari pada muter muter nggak jelas kaya gini, mending kita belajar." ajak Aurora.

"Otak gue ngebul Ra, gara-gara matematika tadi. sekarang lo ngajak gue belajar nggak dulu deh Ra."

Aurora menyipitkan matanya ia merasa mengenali  kedua remaja itu.

"Mey, bukannya itu Raka ya? tapi ko sama cewe dia siapa Mey, kamu kenal?" tanya Aurora.

Meisya memicingkan matanya menatap kedua sejoli itu. benar itu Raka dengan seorang gadis, tapi siapa gadis itu kenapa terlihat begitu akrab dengan Raka? hal itu menjadi pertanyaan di benak Meisya.

"Ra, gue kesana dulu ya, lo kalo mau ke perpus duluan aja nanti gue nyusul."

"Aku ikut Mey, takutnya kamu emosi malah ribut lagi."

Meisya menggeleng, "udah Lo ke perpus aja, gue nggak bakal ribut ko tenang aja."

"tapi—"

"nggak ada tapi-tapian atau gue bakal marah banget sama Lo!"

Aurora akhirnya mengalah ia pergi meninggalkan Meisya.

ehem

Meisya berdehem dengan tangan bersedekap dada. membuat Raka membelalakkan matanya menatap Meisya terkejut.

bagaimana bisa gadis itu berada disini?

"eh sayang, ko bisa ada disini? tanya Raka gugup. Melihat Meisya menatap tajam ke arahnya dan juga gadis di sampingnya

"Asik banget ya, berduan  disini! gue ganggu kalian nggak nih?" tanya Meisya menarik turun kan alisnya.

Mey jangan salah paham,  dia yang nempel- nempel ke gue  Mey."  jawab Raka. mencoba menenangkan kekasihnya itu.

ia tak berbohong gadis dengan nama tag  Bila Veronika itu. Tiba-tiba datang  dan memeluk lengannya.

"Alah basi!" sentak Meisya.

"Kak Meisya, kak Raka nya buat aku boleh ?" tanya Bila polos dengan memeluk lengan Raka.

Meisya menyunggingkan senyum. "Kalo Lo mau ambil aja, gue nggak butuh cowo yang nggak setia sama gue! dan satu lagi, gue nggak akan biarin diri gue bersaing dengan perempuan manapun perihal laki-laki!" setelah mengatakan itu Meisya pergi dari hadapan mereka berdua.

Raka menepis kasar tangan Bila, hingga gadis itu melepaskan pelukannya pada lengan nya.

"Nggak usah jadi orang ketiga di hubungan gue sama Meisya! kalo sampai ada apa-apa di hubungan gue sama Meisya, gue bakal buat hidup Lo semenderita mungkin!" 

Ucapan Raka membuat gadis itu terdiam seribu bahasa. apa yang spesial dari sisi Meisya gadis berandal yang selalu melanggar peraturan sekolah. Dan sering keluar masuk ruang Bk. lebih baik juga ia  gadis baik yang selalu mematuhi tata tertib pikirnya.

"Mey, tunggu gue. gue mau jelasin sama lo, Lo jangan salah paham." ucap Raka meraih tangan Meisya.

"Alah basi!"

"gue sama bila nggak ada hubungan apa-apa Mey, dia yang dateng-dateng meluk lengan gue, gue janji Mey sama Lo gue nggak akan biarin Bila deket- dekat sama gue," ungkap Raka menatap Meisya dengan sorot mata serius.

gadis di  depan nya itu seolah acuh pada nya.

Raka menggenggam kedua tangan Meisya.
"Meisya gue mohon jangan diemin gue kaya gini, gue beneran sayang sama Lo, gue nggak akan biarin siapapun ngeganggu hubungan kita. dan gue bakal buat perempuan lain iri, gue nggak akan lo bersaing  sama siapapun termasuk masa lalu gue," Raka membawa tubuh mungil kekasih nya itu dalam dekapannya.  ia mengecup rambut kekasihnya itu wangi vanila yang selalu menjadi candu nya.

****

Aurora berjalan di koridor seorang diri. Niat nya ia ingin  perpustakaan namun tiba-tiba Nesya mencegatnya.  Nesya menarik tangan Aurora dengan kasar hingga gadis itu menghentikan langkah kakinya.

Nesya menatap Aurora hingga  ujung kepala kemudian gadis itu berdecih.

"Lo tuh jelek, mana ada cowo yang mau sama Lo! gue heran kenapa Daniel bisa mau sama Lo, jangan Lo pelet dia ya?" tanya Nesya menatap remeh Aurora.

"udah ngomong nya? sekarang kamu minggir!"

"Oh udah mulai berani ya Lo sekarang!"  tepat saat Nesya mengucapkan itu Ratna dan Wati  datang.

"Wah bagus juga Lo Nes lagi bareng sama jalang ini." ucap Ratna.

"Putusin Daniel, dia milik gue Sekarang! gue nggak mau jadi yang kedua maka dari itu Lo harus putusin Daniel!"

Aurora tersenyum.

"Aku udah putusin Daniel kamu tenang aja,"

Ratna mencengkram dagu Aurora. "Nggak usah bohong Lo! gue liat Lo pelukan sama cowo gue di  jalan Deket minimarket Rumah Lo!"

"Aku nggak bohong Na, aku udah putusin Daniel. tapi dia nggak mau, dan dia malah meluk aku dan nggak biarin aku pergi jauh dari hidup nya."  jawab Aurora. Membuat Ratna panas  mendengar itu.

plak!

"dasar bicth! Lo pikir Lo seberharga itu buat Daniel? Lo itu cuma mainannya Daniel! gue yakin Daniel mau sama Lo cuma mau tubuh Lo doang."

"Daniel nggak pernah ngelakuin hal itu ke aku! dia cuma butuh aku di sampingnya, bahkan  pas kamu liat itu Daniel mohon-mohon ke aku biar aku balik ke dia,"

Ratna semangkin geram mendengar itu. ia menyeret tubuh Aurora menuju gudang belakang sekolah.

"Nes, Wa. pastiin nggak ada yang liat hal ini!"

Nesya mengacungkan jempolnya. "Lo tenang aja, aman Na."

Ratna menjambak rambut Aurora, kemudian menghantamkannya pada siku meja berkali-kali.  Hingga darah segar mengalir pelipis gadis itu.

Tak sampai disitu  Ratna menarik kembali rambut Aurora kemudian menghantamkan nya kembali ke tembok.

membuat kepala Aurora terasa begitu sakit.

"ini balesan buat Lo! karena  nggak mau lepasin dia! Daniel itu punya gue! gue yang suka duluan sama dia dari masa orientasi tapi malah Lo yang dapet dasar pelacur!"

Aurora jatuh tersungkur.

Ratna berjalan mendekat ke arah Aurora. Aurora terus mencoba mundur.

Ratna dengan tidak punya hati nya menginjak perut Aurora hingga sang empu terbatuk dan mengeluarkan cairan merah dari mulutnya.

"ck, lemah!"










Maaf kalo ceritanya nggak jelas, aku buat cerita ini tanpa  kerangka.

Jadi ide nya ngalir gitu aja maaf kalo nggak nyambung dan ada kesalahan dalam kepenulisan aku juga baru banget dalam dunia kepenulisan jadi mohon saran dan kritik nya ya.

Sekian terima gaji

Next part selanjutnya









Kisah Yang Kelam[ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang