Jangan lupa vote + komen
Maaf bestie baru up, di Rl aku LG sibuk😌
****
"ini balesan buat Lo! karena nggak mau lepasin dia! Daniel itu punya gue! gue yang suka duluan sama dia dari masa orientasi tapi malah Lo yang dapet, dasar pelacur!"
Aurora jatuh tersungkur.
Ratna berjalan mendekat ke arah Aurora. Aurora terus mencoba mundur.
Ratna dengan tidak punya hati nya menginjak perut Aurora hingga sang empu terbatuk dan mengeluarkan cairan merah dari mulutnya.
"ck, lemah!"
Ratna menarik kera kemeja Aurora, kemudian membenturkan kepala gadis itu kembali ke dinding. hingga gadis itu oleng.
melihat Aurora yang terlihat seperti akan kehilangan kesadarannya, Ratna menarik Rambut Aurora menyeret gadis itu, sang empu terus memekik untuk di lepaskan tetapi Ratna tak perduli akan hal itu.
"Ratna, udah cukup! aku sama Daniel nggak ada hubungan apapun sekarang, berhenti ganggu aku! aku nggak pernah ganggu hidup kamu jadi berhenti ganggu hidup aku!"
Ratna menatap Aurora tajam. "DIEM LO SAMPAH! HIDUP LO ITU BIKIN ORANG SEKITAR LO SIAL TAU NGGAK!" bentak Ratna.
gadis itu mencengkram pipi Aurora. kemudian melepaskannya.
prok
Ratna menepuk tangannya. kelima laki-laki menggunakan seragam putih abu itu datang.
"Lo bebas mau apain aja nih cewe, selamat bersenang-senang," kata Ratna setelah itu ia pergi dari hadapan mereka. ia mengunci pintu Gudang agar Aurora tak dapat melarikan diri.
salah satu dari kelima laki-laki itu mendekat ke arah Aurora,membuat Aurora semangkin ketakutan ia berjalan mundur.
dug
tubuhnya menyentuh tembok membuat gadis itu tidak tau bagaimana acaranya untuk kabur.
"berhenti atau aku teriak?" ancam Aurora dengan tangan memegang kayu.
laki-laki itu tersenyum miring. "Teriak aja, nggak bakal ada yang nolong Lo! shit gue udah nggak sabar cobain tubuh Lo."
"TOLONG! TOLONG!" teriak Aurora.
"ssst diam, atau gue bakal main kasar!" Aurora menendang selangkangan laki-laki.
"akh!" jerit laki-laki itu memegangi aset berharganya yang serasa ingin pecah.
Aurora berlari menuju pintu namun naas tangannya di cekal oleh kedua laki-laki itu membuatnya tidak bisa pergi.
"Lo nggak akan bisa kabur Aurora!" Ucap laki-laki yang tadi Aurora tendang selangkangannya.
"Lepasin! aku mohon. TOLONG! TOLONG!"
buliran-buliran cairan bening itu mengalir dari mata indahnya. Jujur ia begitu ketakutan. tangan gadis itu begitu bergetar.
"ya Allah, tolong Rora." batin gadis itu.
laki-laki itu mencium bibir Aurora melumat nya dengan kasar. Aurora mengigit bibir laki-laki itu hingga berdarah. membuat laki-laki itu melepaskan ciumannya.
"Tolong! tolong!" teriak Aurora. gadis itu terus memberontak.
laki-laki itu mengusap bibirnya yang berdarah.
"bisa Diem nggak Lo!" sentak laki-laki itu.
"lepasin aku! aku mohon!" pinta Aurora.
tangisnya semangkin pecah.
"Nggak akan ada yang nolong Lo Aurora!"
Reynal merasa mengenali suara gadis yang berteriak itu. suaranya dari Arah Gudang.
laki-laki itu menghentikan langkahnya ia mendekat ke arah Gudang.
itu Aurora. ya ia tidak mungkin salah dengar. Suara gadis itu begitu bergetar dan ketakutan, ada apa dengan gadis itu.
"Aurora itu Lo?" teriak Reynal.
"Reynal, tolong aku!" teriak Aurora dari dalam Gudang.
krek.
sial! pintu itu terkunci.
Reynal mendobrak pintu itu. berkali-kali hingga pintu itu terbuka. Menampilkan Aurora Dengan kedua tangan di pegang oleh dua laki-laki agar gadis itu tidak bisa memberontak, dan satu laki-laki yang mencoba untuk melecehkan gadis itu.
Reynal langsung menendang wajah laki-laki yang hendak melecehkan Aurora itu, hingga jatuh tersungkur.
"Reynal tolong!" teriak Aurora.
"wih, jagoannya Dateng."
Reynal menendang perut kedua laki-laki yang memegangi tangan Aurora. Hingga laki-laki itu melepaskannya.
Aurora berlari ke belakang tubuh Reynal.
"Nal, aku takut," ungkap gadis itu dengan suara bergetar.
"Lo dibelakang gue, biar gue lawan mereka."
Bugh!
salah satu dari mereka memukul Reynal. Dengan sigap Reynal menarik tangan laki-laki itu kemudian memiting lehernya.
"ampun, Bang! kita cuma di suruh,"
" di suruh siapa Lo, jawab!"
"Ra-Ratna."
gue nggak nyangka, Nana Setega itu.
"Sekarang kalian semua pergi Dari sini! Dan jangan ganggu Aurora lagi! atau kalian akan tau akibatnya!" ancam Reynal.
kelima laki-laki itu langsung pergi dari hadapan Reynal Dan Aurora.
Reynal membalikan badannya menatap Aurora.
Tubuh gadis itu begitu bergetar, dengan buliran air mata yang terus mengalir dari mata indahnya.
Reynal mendekap tubuh mungil itu dalam pelukannya.
"Lo tenang ya, mereka udah pergi. Sekarang Lo udah aman, maaf gue Dateng nya telat."Ucap Reynal dengan lembut.
Reynal mengelus punggung gadis itu memenangkannya, seperti nya Aurora trauma berat setelah kejadian tadi.
tidak ada sahutan, tiba-tiba tubuh Aurora ambruk dalam pelukannya.
"Ra, bangun Ra." Ucapnya. dengan menepuk-nepuk pipi Aurora, tetap tidak ada sahutan dari gadis itu.
Reynal menggendongnya ala bridal style.
***
Reynal menggenggam tangan Aurora, tampaknya laki-laki itu begitu khawatir dengan gadis di depannya itu.
"maafin gue, dulu gue sempet mau jadiin Lo alat balas dendam gue ke Daniel, " laki-laki itu terkekeh.
"tapi malah gue jatuh cinta sama Lo, dunia lucu ya. mempertemukan kita dengan cara yang tak terduga, mungkin kalo dulu Lo nggak nolongin gue, udah nggak ada di sini. Gue janji Ra, gue bakal jagain lo. bukan karena gue cuma mau balas Budi, tapi karena gue juga suka sama Lo," monolognya.
kedua mata gadis itu masih terus terpejam.
****
Part ini pendek
Next part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Kelam[ TAMAT]
Teen FictionSepasang luka, yang di pertemukan semesta untuk saling menyakiti. - kisah yang kelam "Maafin gue Ra, seharusnya lo nggak kenal cowo brengsek kaya gue." _Daniel Mahendra "Aku nggak pernah nyesel kenal kamu Niel, bagiku pertemuan kita itu takdir yan...