Kehilanganmu adalah hal teramat pedih,luka yang paling sakit dari semua luka yang pernah ada.
****
Hari ini adalah hari pemakaman Aurora tangis duka bertebaran. Daniel masih tak menyangka bahwa Aurora akan secepat ini meninggalkannya, sakit.Laki-laki itu menyentuh nisan Aurora mengelusnya, Seakan itu adalah kepala Aurora.
"Gue masih nggak percaya Ra, gue harap ini semua mimpi. Gue nggak tahu kedepannya harus bagaimana, sedangkan satu-satunya orang alasan gue untuk tetap bertahan sekarang udah ngga ada," lirih Daniel.
Tanpa sadar buliran air mata itu menetes begitu saja dari mata elangnya. Mungkin ini adalah hukuman dari Tuhan karena dia selalu menyakiti Aurora semasa perempuan itu hidup, Daniel menyesel, sangat menyesal. Kini nasi sudah menjadi bubur yang ia lakukan hanya mencoba untuk menerima semua ini.
Devan mengelus bahu Daniel menenangkannya. "Yang sabar bro, gue tahu Lo kuat."
Daniel menggeleng dengan tatapan kosong ia sangat terpukul dengan kepergian Aurora. "Gue nggak tau Van, Rasanya jiwa gue pun ikut melebur bersama Aurora. Satu-satunya orang alasan gue bertahan udah nggak ada jadi untuk apa gue terus tetap hidup." Jawab Daniel lirih.
Devan menatap Daniel dengan sorot sendu, dia tak tahu harus mengatakan apa untuk menenangkan sahabatnya itu. Aurora, perempuan pertama yang membuat sahabatnya itu jatuh hati dan dapat merubah sikap buruk Daniel.
Orang-orang berbondong-bondong meninggalkan pemakaman Aurora serta mengucapkan turut berduka cita.
Hanya tersisa Daniel dan Devan saja yang masih berada di pemakaman.
Ditempat peristirahatan terakhir Aurora pun keluarganya tetap tidak datang, bahkan tidak ada sedikitpun rasa empati di diri mereka.
Seorang gadis berlari tergesa-gesa dengan airmata yang terus-menerus mengalir tanpa henti.
ya, itu Meisya. Dia begitu syok ketika mendengar kabar bahwa Aurora telah tiada dia baru saja pulang liburan dari Bali bersama dengan Raka.
Meisya masih tak percaya dengan nisan yang baru saja di bacanya, Aurora pergi meninggalkannya secepat ini? seketika tubuhnya melemas begitu saja, dia hampir saja terjatuh untung ada Raka yang sigap menangkapnya.
"Ka, Aurora...." lirih Meisya menatap pedih gundukan tanah itu.
Raka memeluk erat kekasihnya itu menenangkan dalam pelukannya.
Devon serta Daniel terdiam menatap kedatangan Meisya dan Raka.
Meisya menarik baju Daniel, "Jelasin sama gue kenapa Aurora bisa kaya gini!"
Daniel menceritakan dari awal hingga gadis itu kecelakaan.
plak...
"Jadi selama ini Lo cuma manfaatin Aurora, Lo nggak tulus sama Aurora. Dia setelah yang Aurora lakukan buat Lo, Lo malah permainin dia?" Gadis itu menggeleng tak percaya.
"Harusnya dia nggak ketemu sama cowo brengsek kaya Lo! hidup dia udah kelam semenjak belum ketemu sama Lo."
Daniel hanya terdiam. benar yang di katakan oleh Meisya harusnya perempuan sebaik Aurora tidak bertemu dengan laki-laki sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Kelam[ TAMAT]
Teen FictionSepasang luka, yang di pertemukan semesta untuk saling menyakiti. - kisah yang kelam "Maafin gue Ra, seharusnya lo nggak kenal cowo brengsek kaya gue." _Daniel Mahendra "Aku nggak pernah nyesel kenal kamu Niel, bagiku pertemuan kita itu takdir yan...