kisah yang kelam|18

5.1K 205 15
                                    

Jangan lupa vote+komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen

Hari ini tepat tiga tahun, hubungannya dengan Daniel. gadis itu tengah memikirkaan surprise apa yang terkesan dan akan bisa di lupakan.

Aurora beberapa kali meminta saran pada sahabatnya itu. namun Meisya menjawab dengan bergumaw saja, Meisya memang tidak menyukai hubungannya dengan Daniel karena laki-laki itu sering menyakiti Aurora entah itu  fisik maupun batin.

"udah, nggak usah mikirin surprise buat Daniel terus! mending kita ke kantin gue laper," Ucap Meisya. gadis itu bangkit dari tempat duduknya, dengan menarik tangan Aurora, agar gadis itu ikut dengannya.

"tapi kalo Daniel, nyariin aku gimana?" tanya Aurora dengan polos.

Aurora ini kudet atau bagaimana? zaman sudah canggih seperti ini tidak di gunakan.

"zaman udah canggih Ra, lo tinggal chat atau telpon dia."

Keduaa gadis itu kini tengah menyantap seblak yang cukup pedas. keringat membanjiri dahi dan pelipis kedua gadis itu.

"gila seblaknya pedes banget! kaya omongan tetangga." Celetuk Meisya. gadis itu mengusap keringat yang membasahi pelipisnya dan dahinya menggunakan punggung tangan.

cup

"gue nyariin ternyata lo ada di sini." Celetuk Daniel. laki-laki itu tiba-tiba berada di belakang Aurora dan mengecup sekilas pipi  gembul gadis itu.

"Daniel malu!" wajah gadis itu memerah menahan malu dan juga salting bisa-bisanya laki-laki itu menciumnya di tempat umum seperti ini terlebih kantin  sedang ramai.  perlakuan Daniel mendapat sorakan dari penghuni kantin,

"nggak usah malu, lagian sama pacar sendiri.kalo ada yang berani gosipin kita gue pastiin, dia pulang tinggal nama!"

Aurora mencubit lengan kekasihnya itu, membuat sang empu memekik kesakitan.

"nggak boleh gitu Dan!"

Ehem

Meisya berhehem, membuat Daniel dan Aurora menoleh ke arahnya. sepertinya sahabatnya ini kalau sudah bucin dunia serasa milik berdua.sampai-sampai tidak menyadari kehadiranya yang kini duduk di sebelah Aurora.

"eh Mey kenapa?" tanya Aurora.

"keselek dugong gue." jawab Meisya asal.

"lo berdua kalo udah bucin serasa dunia milik berdua, yang lain ngontrak."

"tapi gue seneng, kalo pacar lo itu beneran berubah. dan buat lo Kudanil." Meisya menujuk Daniel. menggunakan garpu seakan ingin mencolok mata laki-laki itu.

"jaga sahabat gue! kalo lo sampe nyakitin Aurora lagi, gue orang pertama yang bakal maju dan habisin lo!"

Daniel terkekeh. "lo tenang aja, Aurora aman sama gue. gue ngga akan nyakitin Aurora lagi, gue bakal bahagiain dia."

Kisah Yang Kelam[ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang