kisah yang kelam|12

5.2K 241 7
                                    

Jangan lupa vote+ komen Ramehin tiap paragraf nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+ komen
Ramehin tiap paragraf nya.

aku akan tetap mencintaimu meskipun, seluruh dunia menyuruhku untuk melepaskan mu.

*****

udah seminggu Daniel menghindarinya.  laki-laki itu begitu dingin dan acuh terhadap Aurora.

kini  bel pulang pun berbunyi, semua murid berhamburan keluar. 

  Aurora, kini tengah berada di depan kelas Daniel. tujuan nya ia ingin menjelaskan kesalahpahaman antara ia dan Reynal.

Daniel keluar dari kelas dengan menggendong tas nya.

Daniel, menaikan sebelah alisnya melihat Aurora berada di depan kelasnya.

"Dan, aku mau jelasin soal kesalahpahaman aku sama Reynal." Aurora meraih tangan kekar laki- laki itu.

Namun langsung di tepis dengan kasar oleh sang empu.

"GAK USAH GANGGU GUE!!"

"Tapi Dan—"

"Gue, udah bilang nggak usah ganggu gue  BANGSAT!!"

Brak

Daniel  mendorong Aurora, hingga kepala  nya terbentur dingding cukup keras.

Reynal yang melihat itu mengepalkan tangan nya.

bugh

Reynal langsung membogem rahang tegas Daniel, hingga sang empu jatuh tersungkur.

"CK GUE UDAH BILANG KALO LO NGGAK BISA JAGA DIA BIAR GUE YANG JAGA!!" murka Reynal.

Reynal tak  menghiraukan, Aurora yang meneriaki nya untuk berhenti memukuli Daniel.

Daniel memang perlu di beri pelajaran agar laki-laki itu tidak terus - menerus menyakiti Aurora.

menurutnya gadis sebaik Aurora, tidak pantas dengan laki- laki sbrengsek Daniel.

****

Aurora, kini berada di lorong Sekolah ia  habis dari Perpustakan.  mengambil beberapa buku.

Brak

Ratna menabrak  bahu Aurora, dengan kasar, hingga buku-buku yang di bawa Aurora jatuh berserakan.

"di bayar, berapa lo semalem sama Daniel ?" tanya Ratna dengan menyunggingkan senyum licik.

  " maksud kamu apa? aku nggak ngerti," balas Aurora sembari mengambil buku yang jatuh berserakan.

Ratna tertawa pelan. "nggak, usah so polos lo! gue tau pasti lo sering di pake kan sama Daniel?"

"Aku, nggak seburuk itu Na!"

"najis, so polos, lo!!' Ratna menjambak rambut Aurora  lalu menghempaskan nya.

Aurora memejamkan mata nya, kepala nya begitu nyeri akibat Ratna yag membenturkan kepalanya berkali-kali.

"LO APAIN TEMEN GUE BANGSAT!!" teriak Meisya  yag kini tiba-tiba berada di belakag Aurora.

"gue, cuma  sidikit  ngasih, pelajaran sama si bicth." balas Ratna dengan mulut  seolah meiup debu yang berada di tangan nya.

Meisya tersenyum miring.  kemudian berkata " nggak salah lo, bicth teriak bicth!"

" dimana harga diri lo, ngejar- ngejar cowo yang jelas-jelas punya pacar!"

" oh, gue lupa lo, kan nggak punya harga diri!!"  sambung Meisya sembari tertawa.

jlep

Ucapan Meisya sangat menohok membuat Ratna mengepalkan tangan nya.

"JAGA, UCAPAN LO!" ucap Ratna dengan tangan hendak melayangkan tamparanpada Meisya.

namun. dengan sigap Meisya langsung  memelintir tangan Ratna.

"shh, lepasin gue!!"

Meisya, menyunggingkan senyum licik. "nggak usah ganggu Aurora, kalo lo nggak mau berurusan sama gue ngerti lo!" Meisya menhempaskan tubuh Ratna hingga jatuh tersungkur.

sial!

"pergi lo, dari hadapan gue sekarang! sebelum gue  injek perut lo!"

Ratna bangkit. menepuk - nepuk rok nya membersihkan debu ya ng menempel setelah itu pergi d ari hadapan Meisya dan Aurora.

kini pandangan  Meisya beralih pada Aurora.6
"Ra, lo nggak apa - apa?"  Aurora hanya menggeleng sembari   memejamkan mata dan meringis menahan sakit.

tanpa sadar darah mengalir dari  dalam hidung nya.

"RA LO MIMISAN!!!" panik Meisya. 

"hah mimisan?"Aurora mengusap  darah yang mengalir  dari hidung menggunakan punggung tangan nya.

ternyata benar  yang di katakan Meisya

sial  harus nya ia  lebih teliti agar Meisya tidak mengetahui nya.

"gue, bawa  ke Rumah sakit ya?" Aurora hanya menggeleng

"nggak usah Mey, aku mau pulang aja." tolak Aurora.

"engga. lo ke Rumah sakit aja!"

"engga usah lebay Mey. ini cuma mimisan biasa,"

Meisya menghela nafas  berat. "ya udah terserah lo deh, tapi kalo lo ada apa - apa langsung hubungin gue!"  Aurora mengangguk.

"kamu pulang duluan aja, aku mau ada urusan dulu."

Meisya menggeleng "engga Ra, gue takut lo kenapa - napa kalo pulang sendiri,"

"tuh kasian, Raka udah nunggu kamu." Aurora yang menunjuk Raka yang bersandar  pada dingding menungu Meisya.

"tapi Ra—"

"engga ada tapi- tapi udah sana." Aurora mendorong. Meisya agar  pergi bersama Raka.

****

Daniel, membuka pintu Rumah nya dengn mata setengah terpejam dan berjalan sempoyogan. bau alkohol menyengat pada dirinya.

"SETIAP HARI KERJAAN KAMU MABUK - MABUKAN BUAT MASALAH DI SEKOLAH, KAPAN KAMU BISA BERUBAH!!" suara itu membuat Daniel menoleh ke arah sumber suara.

"harus nya anda, tanya sama diri anda sendiri kapan anda  bisa berubah  meluangkan waktu untuk keluarga! bukan sibuk ngurusin jalang sialan yang selalu anda  bawa setiap hari!!"

"JAGA SIKAP KAMU! SAYA INI ORANG TUA KAMU!!"

"Apa, pantas anda di sebut sebagai orang tua. yang menghancurkan kebahagian anaknya sendiri!"


Gimana perasaan kalian setelah baca part ini?
Aku up nya pendek² akhir akhir ini mood nya sering berubah - ubah

Jdi maaf hehe, kalo up nya lama

Jangan lupa vote+ komen
Ramehin tiap paragraf nya biar  aku rajin up



Kisah Yang Kelam[ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang