"Pernah dengar istilah 'Eropanya Jogja?' bagian kecil kota yang tak pernah tidur.
Titik Nol Kilometer Jogja adalah tentang tempat di mana aku diperkenalkan oleh arti merelakan dan kehilangan. Namun, di sana juga, adalah titik di mana kita pertama kali bertemu. Lagi-lagi, bagiku Jogjakarta begitu misterius."
---Maheesa Partha Omkara
[Playlist Spotify in my bio!]
•••
Selepas pulang dari kosan Maheesa yang berakhir tidak membuahkan hasil sama sekali, Renjani memilih pulang. Gadis itu melepas sepasang sepatunya dan menaruhnya di pinggir pintu. Saat ia hendak masuk ke rumah, bau indomie goreng menyeruak dan memaksa masuk ke indra penciumannya, membuatnya mendadak ikut diserang rasa lapar.
Menilik penasaran, setelah menaruh gitar yang ia bawa seharian di kamar, Renjani langsung meluncur ke dapur dan menemukan Adisthi tengah makan. Well, padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Laper atau gak ada kerjaan?" celetukan itu sukses membuat Adisthi mendongak. Renjani kemudian menarik kursi dan duduk disampingnya, porsi mie itu tinggal setengah rupanya.
"Lagi galau gue. Mending makan."
Melihat raut wajah Adisthi yang kelihatan bimbang dan resah membuat Renjani ikut memangku dagu. Ia menghela nafas berat. "Sama."
"Dirga tadi telepon gue."
Renjani sontak menutup mulut, saking kagetnya dia bahkan hampir menjatuhkan gelas kaca yang ada di meja. "Demi apa? Setelah sekian lama berlalu? Terus apa yang dia omongin?"
Adisthi melipat bibir dengan perasaan ragu yang membuncah. "Dia ngajak ketemuan. Katanya mau ngobrolin tentang hubungan. Padahal udah gue tegaskan kalau kita udah gak ada hubungan sama sekali. Gue harus apa?"
"Ngajak ketemuan di mana?"
"Teras Indomaret depan jalan."
Renjani agaknya bisa bernafas lega. "Kalo di sana mungkin aman, banyak orang juga."
"Tapi tetep aja, gue masih was-was banget, lo tau gimana rasa trauma itu gak bisa hilang dengan cepat. Sumpah deh, kalo bisa udah dari lama gue jeblosin dia ke penjara biar membusuk di sana."
"Mungkin Dirga mau minta maaf, makanya dia ngajak ke tempat yang sekiranya gak terlalu mencurigakan. Itu menurut gue sih, terserah lo mau terima ajakan dia atau memilih untuk nggak ke sana."
"Gue lagi mempertimbangkan hal itu."
Renjani lantas memeluk Adisthi dari samping, sedikit menyalurkan rasa tenang. "Lo pasti bisa! Jangan mau tersakiti lagi, tegaskan kalau hubungan toxic itu harus berakhir. Atau mau gue temenin ke sana?" tanyanya menawari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Nol Kilometer Yogyakarta ✓
Teen Fiction[SUDAH DIBUKUKAN] ❝Semenjak kamu pergi, definisi rumah yang hangat juga ikut menghilang. Tidak ada lagi yang memberi tempat berteduh kala hujan desember datang, tidak ada lagi yang mengobati goresan lukaku dengan plester cokelat muda yang selalu kam...