"Jadi ada kabar terbaru?" Aku menatap Pak Andika---asisten pribadi sekaligus mata-mata rencanaku.
Namaku Stefa Azika Isabella, memasuki usia tiga puluh lima tahun. Aku mengurus toko perlengkapan sembako terlengkap di Malang---dengan enam karyawan. Dan, sudah berdiri lama.
Toko ini hadiah oleh mendiang ayah dan ibu sejak dahulu kala. Ya, turun temurun. Bahkan sebelum aku menikah dengan Elano Kenzo Gautama---suami yang berumur lebih tua dua tahun dariku.
Aku menikah dengan Elano sejak umur duapuluh tahun, dan anakku sekarang sudah berusia dua belas tahun---baru lulus sekolah dasar. Namanya Efano Gautama---laki-laki.
Pak Andika masih menatap tanpa berbicara ke arahku yang duduk di kursi ruang kerja. Kemudian dia menghela napas.
"Pak Elano masih ketemu dengan Indri, Bu." Dia menatapku sedikit takut.
Indri, kekasih suamiku sejak lima tahun lalu. Aku sebenarnya sudah tahu. Ketika satu karyawanku yang memergoki dia langsung. Tetapi langsung dapat ancaman dari Elano.
"Jangan kasih, tahu sama Ibu!" Ya begitulah kata Elano kepada Pras---karyawan laki-laki yang sudah ikut lama denganku.
Indri adalah seorang perempuan pekerja salah satu pemilik restoran ternama di kota ini. Dan percayalah, dia masih istri orang!
Tetapi atas dasar cinta, yang katanya buta. Jadi mereka berhubungan secara diam-diam. Entah apa yang ada dipikiran Elano? Sampai dia tega mengkhianati pernikahan yang semula suci ini.
"Ada fotonya?" Aku bertanya kepada Pak Andika. Dia lantas membuka gawai dan menunjuka foto yang membuatku geram.
Elano dan Indri berjalan masuk ke sebuah hotel---mereka berdua bergandengan tangan. Mesra sekali.
Hotel ini sangat tidak ramai---hanya beberapa pegawai yang terlihat di foto tersebut. Di foto kedua, parkiran juga sangat sepi.
Aku tahu, mereka main ke hotel hanya untuk melepaskan birahi yang memuncak---tidak mungkin kalau untuk tinggal di sini.
Aku bisa saja langsung mendatanginya ke sana. Tetapi aku tahan-tahan. Ada rencana besar yang masih aku susun sejak terkuaknya hubungan gelap antara Elano dan Indri.
"Terima kasih, Pak Andika. Untuk kali ini sudah dulu ya." Aku mengembalikan gawai milik Pak Andika kemudian menyilakan dia keluar tanpa suara.
Aku kembali berkutat dengan data bulanan dari tokoku---setiap hari toko ini selalu ramai. Seiring datangnya pendatang-pendatang untuk mengadu nasib dan berkuliah di kota terbesar kedua di Jawa Timur---setelah Surabaya.
"Elano, Elano. Jangan kira aku tidak tahu hubungan gelapmu selama ini," aku beralih menatap fotoku dan dia di sebuah pigora---foto pernikahan kami dahulu.
Elano adalah seorang pebisnis kuliner yang telah memiliki sepuluh cabang di Malang---dengan menu andalannya ayam telur asin yang benar-benar digandrungi segala kalangan usia.
Pundi-pundi rupiah mengalir setiap hari ke rekening milik Elano, dia juga memberikan aku jatah bulanan yang lebih dari cukup. Dia juga tidak mengerti bahwa aku sudah mengetahui kebusukannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/290054471-288-k649485.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Istimewa Untuk Suamiku (Dewasa)
General FictionVOTE DULU SETELAH BACA! FOLLOW JUGA! "Bangkai itu tidak bisa ditutupi, Mas!" Stefa Azika Isabella, pemilik Toko 29 sedang menyelidiki secara diam-diam perselingkuhan suaminya Elano Kenzo Gautama---dibantu oleh asisten pribadinya. Perselingkuhan Elan...