6 - Unfinished Page

17 3 0
                                    

Mata pelajaran geografi kali ini membuat mereka harus memilih satu teman untuk menjadi kelompoknya. Sesaat setelah guru keluar dari kelas, anak-anak disana langsung berhamburan untuk mencari teman yang sekiranya cocok untuk menjadi partnernya masing-masing.

Erlang memilih Renar sebagai teman kelompoknya, Berliana tentu dengan Carel. Membuat Ralin memicingkan matanya tajam kepada keempat temannya itu,

"Ralin sama gue ayo" ajak Nakula

"Nah itu sama Nakula aja, daripada sama yang lain" Renar menyetujui

"Tai bangettt Erlang, gue paling mager kalo suruh kerja kelompok. Niatnya mau sama Renar malah hih" kesal Ralin

"Eitss, rangking paralel gak boleh barengan sobat. Ngalah, udah sama Nakula aja lo. Gak bosen apa sama Renar terus" ujar Erlang

"Sama Nakula aja, ntar gampang masalah izin. Gue bilangin abang lo" kali ini Renar bersuara

"Kalo gak kerjain bareng-bareng aja Lin, tapi ntar topiknya beda-beda. Kesepakatan lo sama kelompok lo aja" usul Berliana

"Nah boleh tuh" Carel menyetujui

"Okeee" final Ralin. Membuat senyum mengembang di wajah tampan Nakula

"Lin, Lin" panggil Nakula

"Hmmm"

"Mau kerjain weekend? Atau pas hari lo gak latihan?"

"Oh iya gue ada latihan. Gue hari ini gak latihan, kosongnya cuman hari ini karena besok-besok gue kudu latihan sama anak orkestra. Lo bisa gak, Na?"

"Bisa kok, mau dimana? Rumah lo?"

"Jangan deh, gue gak bisa kalo kerkom ditempat gue. Yang ada guenya rebahan terus. Tempat lo gimana? Nanti baliknya gue minta kakak atau sopir gue jemput aja"

"Gak usah, gue aja yang anterin balik"

"Gapapa, Na?"

"Yaa gapapa" final Nakula dan disetujui Ralin

"Gaissss, sorry. Ngerjainnya gak bisa barengan, gue mau hari ini sama Nakula, besok-besok gue ada latihan anjengg" ucap Ralin pada sahabat-sahabat nya

"Bwhahahaha sibuk ye lo" ledek Erlang

"Iyalah, kebanggaan Cakrawala Bangsa gitu loh" sahut Berliana

"Tai lo semua" umpat Ralin

"Gakpapa Lin, santai aja sih" ujar Carel

"Gue perlu bilang abang lo gak?" tanya Renar

"Gak usah, biar gue yang bilang sendiri Ren" jawab Ralin dan diangguki Renar

"Ayo semangat, kita baru stress belom gila" Nakula memotivasi

"Motivasi lo bukannya bikin semangat malah bikin emosi, Na" komentar Erlang

"Lo ngaca deh Lang, sebelas dua belas kaya lo. Bikin emosi" celetuk Ralin yang membuat sahabat-sahabatnya tertawa

"Bwhahahahahahahhahhaahha bener anjer" Berliana tertawa heboh, begitupun dengan Carel

"Sialan lo Ber, Car. Suara ketawa lo jelek" Erlang tak terima

"Ngaca deh Lang, suara lo makin jelek. Berisik tau gak" cecar Ralin lagi pada Erlang

"Lin, lo dendam kan sama gue? Atau lo masih kesel gara-gara Renar gue ambil. Makanya lo ngeroasting gue terus" ucap Erlang berdrama

"Lagak lo anjing, diambil kek apa aja babi. Gak juga, malahan bersyukur gue sekelompok sama Nakula. Nakula gak galak kaya Renar, btw juga lo soalnya roastingable Lang. Makanya asik gitu, apalagi sampe lo misuh-misuh gitu" jawab Ralin

Unconditionally | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang