27 - Staycation: New Year and Fireworks

14 2 0
                                    

Semalam, setelah selesainya mereka menonton film Ralin mendapatkan banyak protes dari teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semalam, setelah selesainya mereka menonton film Ralin mendapatkan banyak protes dari teman-temannya. Bagaimana tidak jika di akhir film Ralin, Carel, dan Berliana menangis tersedu-sedu karena ending film yang bertentangan dengan asumsi Ralin.

Sedangkan Erlang, laki-laki itu menahan tangis mati-matian karena ia tahu, jika ia menangis maka ini akan menjadi aibnya seumur hidup karena menangisi sebuah film.

Pukul empat pagi, suara nyaring alarm salah satu dari mereka berbunyi memenuhi ruangan tersebut. Membuat mereka perlahan-lahan mengerang kesal karena saking berisiknya,

"ERLANG LO PILIH MATIIN ALARM LO, ATAU LO YANG GUE MATIIN" teriak Ralin yang menutup mata nya. Ternyata pemiliknya adalah Erlang

"LO BENERAN GAK BERKUTIK YE? HERLANGGAAAA, OKE GUE ITUNG SAMPE TIGA. KALO GA BANGUN GUE BANTING HP LO" lanjut gadis itu, membuat sang pemilik nama bergegas mematikan alarm nya dengan malas dan kembali tertidur

"Ya Tuhan masih subuh udah teriak-teriak aja" keluh Nakula dengan setengah sadar

"Untungnya Renar kaga bangun sih, bisa-bisa digebuk si Erlang" jawab Carel

Sinar matahari mulai meninggi, menyeruak masuk memenuhi ruang tengah tersebut. Membuat salah satu dari mereka mulai kembali dari indahnya dunia mimpi. Satu persatu dari mereka mulai menggeliat kecil, dan kembali menggulung diri dengan selimut. Hanya dua yang memilih bangun, lalu mendudukkan diri,

"Bangun lo bangun, ayo cari sarapan" ucap Nakula

"Gue? Gak sama Ralin?" tanya Renar yang masih mengumpulkan nyawanya

"Lo gak liat Ralin tidur? Tadi pagi jam empat teriak-teriak gara-gara alarmnya Erlang"

"Alarmnya Erlang? Kok gue gak tau?"

"Lo tidurnya kaya orang mati, anjing. Cepet ah cuci muka terus keluar" titah Nakula

"Iya-iya" patuh Renar

Tiga puluh menit keberangkatan Nakula dan Renar. Satu persatu anak manusia yang masih bergulung di selimut pun akhirnya mulai bangun. Di mulai dari Ralin yang duduk, namun kembali berbaring sambil memainkan handphone nya.

Lalu Carel yang langsung mencabut charger handphonenya, Berliana yang langsung ke kamar mandi. Dan terakhir adalah Erlang yang duduk sambil melamun, mengumpulkan nyawanya.

Sambil menunggu Nakula dan Renar yang sedang mencari sarapan, mereka mulai membereskan sisa-sisa semalaman. Mengembalikan bantal, guling, serta selimut ke kamar masing-masing. Membuang sisa makanan dan mulai mencuci gelas, serta menggulung colokan kabel.

Unconditionally | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang