28 - One Day: Nakula

13 2 0
                                    

Beberapa hari yang lalu, Ralin dan kawan-kawan sudah kembali setelah melakukan liburan singkat di Villa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari yang lalu, Ralin dan kawan-kawan sudah kembali setelah melakukan liburan singkat di Villa. Waktu libur sekolah masih cukup panjang, sudah selama itu juga Jevian belum kunjung kembali ke Indonesia. Malah akhir-akhir ini laki-laki tersebut menjadi lama merespon pesan.

Satu hari setelah kepulangan mereka dari Villa, Nakula langsung mengajaknya untuk memasak bersama dirumahnya. Ralin cukup mahir dalam memasak, namun kemampuannya tetap kalah jika disandingkan dengan Nakula.

Setelah pembicaraan di dapur Villa kala itu, keduanya malah menemukan resep baru. Dan entah kebetulan atau tidak, keduanya sama-sama tertarik untuk mencoba resepnya. Alhasil, mereka sepakat untuk memasaknya bersama setelah kembali dari Villa.

Seperti sekarang, Ralin sudah duduk tenang di mobil yang dikemudikan oleh Nakula. Sebelum memasak, tentu mereka akan pergi ke supermarket terlebih dahulu.

"Udah lo list semua kan, Nak?" tanya Ralin setelah melihat catatan di handphone Nakula

"Iyaa udah anjer, tenang aja. Aman kalo sama gue mah" jawabnya. Setelah dua puluh menit perjalanan, sampailah mereka. Nakula langsung mengarahkan setirnya menuju basement parkir.

Tujuan pertama yang mereka singgahi adalah ikan segar. Kali ini mereka akan memasak salmon, Ralin tak paham masalah persalmonan. Maka dari itu, ia menyerahkan sepenuhnya pada Nakula agar ia yang memilihnya. Sedangkan Ralin, gadis itu hanya mengamati sang adam yang tengah memilih salmon.

"Na, salmon geprek enak kali ya?" celetuk Ralin tiba-tiba, membuat Nakula sontak menatap dirinya tanpa arti

"Apa?" tanya Ralin lagi

"Otak lo sini gue geprek, ngadi-ngadi aja lo" jawabnya sambil melanjutkan kegiatannya. Selesai memilih salmon, mereka langsung melanjutkan menuju bahan-bahan selanjutnya. Sebenarnya disini, Nakula lah yang mengatur segalanya, selain karena Ralin tak paham ia juga malas. Sepertinya saat memasak nanti, ia yang akan menjadi bagian cuci piring.

Hampir setengah jam, bahan-bahan yang mereka butuhkan sudah ada di troli. Tak lupa dengan belanja tambahan, yaitu makanan ringan milik Ralin yang tak lain dan tak bukan adalah snack bermicin,

"Mau minum apa ntar?" tanya Nakula setelah mengecek bahan-bahannya

"Es teh kali ya?" jawab Ralin

"Makanan udah keren nih salmon. Eh minumnya malah es teh"

"Lah terus apa anjir? Lo kan tau gue gak suka minuman yang aneh-aneh, jus aja gue masih milih-milih. Apalagi minuman aneh-aneh"

"Tapi kalo starbucks gue yakin lo suka sih"

"Hehehe, tapi tetep minuman gue disana gak aneh-aneh"

"Lemontea aja kali ya?"

"Ih gue gak suka yang asem, Naa" rengeknya

"Yaudah ntar tetep gue bikinin es teh deh" tawarnya

"Nahhh, deal!"

"Aneh. Kalo gak bucin seblak, Jevian ya es teh" gumam laki-laki itu.

Unconditionally | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang