Hari Senin terasa menyenangkan bagi Ralin, bagaimana tidak setelah beberapa hari yang lalu Jevian telah kembali ke Indonesia dan hari ini ia akan kembali bersekolah. Senyumnya mengembang sejak tadi saat pertama kali ia turun untuk sarapan, membuat Ravellio bergidik ngeri karena senyum lebar adiknya. Juga saat perjalanan ke sekolah tadi, Renar mengatakan hal yang tidak jauh berbeda dengan sang kakak.
"Dih anjing, yang ayangnya udah balik seneng bangettt keknya" ucap Erlang sesampainya ia di kelas
"Maklum, ga ketemu beberapa minggu sampe tipes" respon Renar
"Nah iya anjing, gue sama Berliana kaget cok. Masa balik-balik Ralin udah gak ada, katanya sakit terus Renar nganterin balik" tambah Carel tiba-tiba
"Gak ya njing, gue sakit murni sakit bukan kangen atau apalah itu" jawab Ralin memberikan klarifikasi
"Dih masa?" goda Berliana
"Ya gimana ya njing, kepala gue pusing guru nyrocos terus, mana matematika. Renar kalo udah sama matematika berasa sama pacarnya lagi anjir, apa ga makin stress gue" ucap Ralin
"Lo gak bilang ya, Lin" Renar tak terima
"KAN GUE UDAH BILANG YA SEKALA, KALO LO SAMA MATEMATIKA UDAH BERASA SAMA PACAR ANJIR. ALIAS LUPA SELURUH DUNIA" Ralin yang tak mau disalahkan
"Santai, Lin. Santai" ucap Nakula menenangkan
"Temen lo ih, gak jelas bangettt Na" ucap Renar
"Lin, Lin baru juga ditinggal Jevian beberapa minggu udah tipes apalagi ditinggal lama ya" komentar Berliana
"Gue udah pernah ditinggal Jevian hampir tiga tahun yaa sat, it's almost fucking three years ya" respon Ralin cepat
"Ya deh yaaa" ucap teman-teman Ralin
Setelah dua jam berkutat dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, Ralin dan kawan-kawan langsung menuju kantin sesaat setelah bel istirahat berbunyi. Lagi lagi, senyum masih mengembang di wajah rupawan sang gadis. Membuat teman-temannya menggeleng heran,
"Oh jadi ini manusia yang ditinggal beberapa minggu sama ayang langsung tipes" ucap seseorang yang dua minggu lalu resmi melepas jabatan sebagai ketua osis, siapa lagi jika bukan Yeski
"Bacot anj— berisik lo!" jawab Ralin yang terkejut kala Jevian berada di belakang Yeski
"Giliran ada Jevian aja diem lo babi" cecar Erlang
"Erlang bacot, sini duduk Jev hehe" ucap Ralin sambil mempersilahkan Jevian untuk duduk di sampingnya, Jevian pun menurut. Ia lantas mengambil posisi duduk di sebelah Ralin
"Udah baikan?" tanya Jevian
"I'm fine kok"
"Ralin jangan lo tanyain udah sembuh apa belum deh Jev, dia liat lo juga auto seger" sambar Yeski tiba-tiba membuat Ralin melemparkan tissue bekas pada Yeski
"Sana ah cepet pada pesen makan" lanjut Yeski, membuat Renar, Ralin, Erlang, Nakula serta Berliana dan Carel menautkan kedua alisnya
"Nyuruh lo" balas Ralin
"Mau di traktir Yeski" ucap Jevian menjelaskan
"Tiba-tiba?" kini Renar yang berbicara
"Kan dia abis lepas jabatan ketua OSIS dua minggu yang lalu, tapi baru bisa traktiran sekarang katanya nunggu gue dulu balik" Jevian menjelaskan
"Gasss pesen yang banyak, kita abisin duitnya Yeski" ajak Erlang. Sepeninggal urusan memesan makanan, kini Jevian dan Ralin kembali melakukan obrolan berdua. Iya hanya berdua, padahal disana juga ada yang lain, membuat Renar menatap malas sepupunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionally | Lee Jeno
Fiksi Penggemar"As long as it's with you.. I will love you unconditionally"