Sabtu ini akan menjadi weekend yang sangat menyenangkan bagi Ralin dan juga Jevian. Bagaimana tidak, setelah beberapa hari mereka merancang tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi, akhirnya inilah harinya.
Keduanya sempat beberapa kali merombak tempat-tempat tersebut, mulai dari Ralin yang tiba-tiba ingin mengunjungi tempat A, dan Jevian yang tiba-tiba kehilangan minat untuk pergi ke tempat B.
Mereka sepakat untuk berangkat pukul delapan pagi, tentu untuk mengindari kemacetan. Seperti saat sekarang, waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, Ralin sedari tadi masih asik bergelut di depan kaca dengan catokan rambut ditangannya.
Ia juga mengobrak-abrik seluruh isi lemarinya guna memilih outfit mana yang cocok untuk dirinya. Padahal biasanya saat weekend ia akan beranjak dari kamarnya setelah pukul sepuluh pagi.
"Astaga Ralinsha, ini masih setengah tujuh pagi anjirrr. Gue kira dari jam enam tadi lo udah milih baju, taunya masih pake bathrobe" ucap Lio yang tiba-tiba datang ke kamar Ralin
"Heh Lilio, gue pake itu berlebihan gak?" tanyanya sambil menunjuk sebuah white ruffle trim flounce sleeve blouse dan skirt berwarna krem sepanjang lutut yang tersampir di kursi meja belajarnya
"Lo mau pake rok?"
"Iyaa"
"Gue kaya gak asing sama blouse lo" ucap Lio sambil berfikir
"Blouse yang lo beliin waktu ke Paris" jawab Ralin cepat
"Oh iya bener, pecah telor juga tuh akhirnya"
"Pecah telor apaan anjir?"
"Akhirnya di pake juga, gue belum pernah liat lo pake blouse itu soalnya"
"Emang bener sih, baru gue pake pertama kali" Ralin mengiyakan ucapan sang kakak
"Udah ah, cepet siap-siap Lin. Jam tujuh sarapan, gak turun gue tinggal lo" ucap Lio yang hampir bergegas keluar dari kamar sang adik
"Lo gak ke kantor?"
"Kantor lah, gila aja. Minta di gibeng bapak lo kalo gue bolos tanpa alasan"
"Aneh bangettt, katanya jadi CEO tapi masih gak bisa bebas. Lagian tampang lo kaya belum mandi, masih pake koloran"
"Gini-gini kalo gue bolos tanpa alasan atau kerja gak bener bisa di gibeng bapak lo ye Lin. Sementang gue pimpinan tertinggi gue gak boleh seenaknya juga. Emang gue belum mandi" jelas Lio
"Yee malah curhat, sana ah mandi. Setengah jam lagi jam tujuh"
"Sorry, gue mah mandi cepet. Gak kaya lo, dua jam" ledek Lio, melihat adiknya yang terlihat murka ia lantas langsung bergegas keluar dari kamar tersebut. Sebelum catokan rambut milik adiknya berpindah tempat ke wajah tampannya
Sesuai perkataan Lio, kini pukul tujuh keduanya sudah berada di meja makan, duduk manis sambil menikmati sarapan masing-masing. Sulung Pramudyta itu juga sudah selesai dengan aktivitas membersihkan diri, meskipun ia masih mengenakan kaos putih dan celana kolornya
"Mau kemana ntar lo? Tumben banget Jevian mau lo ajakin pergi" tanya Lio disela sarapannya
"Pergi jauhhhhh ke bulan" jawab Ralin asal
"Lo mau gue jejelin nugget bentuk apa sini bilang, ada banyak nih" Lio yang kesabarannya sangat tipis
"Hahahaha, banyakkkk kak. Mau Dream Land, abis itu ke museum pilihan Jevian, makan, nonton, ke alun-alun. Banyak ahhh"
"Dream Land? Gak sekalian ke Dufan?"
"Gakk, Dufan terlalu luassss. Lagian juga di Dream Land tuh wahananya masih oke, lebih ke kaya pasar malam versi siang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionally | Lee Jeno
Fanfic"As long as it's with you.. I will love you unconditionally"