Hari ini pukul enam lebih lima belas menit Ralin sudah menuju sekolah bersama dengan Renar. Kegiatan mereka pagi ini adalah melaksanakan ujian praktek olahraga yaitu renang. Dinginnya angin pagi membuat gadis itu meringkuk di kursi penumpang, membuat Renar menggeleng heran.
Ralin adalah manusia yang paling tahan dengan dingin, bahkan dia menyukai hawa dingin seperti ini. Entah mengapa pagi ini Ralin malah terlihat tak bersemangat,
"Lo biasanya paling suka suasana pagi, kenapa jadi loyo begitu anjir Lin" ucap Renar
"Gue gak masalah sedingin apapun cuaca, tapi kalo suruh nyemplung air pagi-pagi ya ogah anjing. Dingin bangettt" jawab Ralin
"Jangan bilang lo gak mandi??!"
"Sembarangan bangettt lo, gue mandi ya anjir. Tapi paling gue nanti mandi lagi abis renang"
"Ya mandi disana kan?"
"Ogah, gak ada air anget" tolak Ralin
"Gue tadi cuman makan roti doang, abis ini jalan yuk cari makan" ajak Renar
"Ayooo, bubur please. Gue udah lama gak makan bubur"
"Okee" jawab laki-laki itu menyetujui ajakan sepupu nya
Pukul tujuh kurang lima belas menit akhirnya mereka sampai di pelataran parkir sekolah. Keduanya langsung bergegas menuju gelanggang olahraga renang milik yayasan. Jaraknya cukup jauh antara parkiran dan gedung tersebut, membuat keduanya setengah berlari menuju kesana.
Sampai disana, cukup banyak murid yang sudah datang. Renar dan Ralin langsung berpisah menuju ruang ganti masing-masing. Karena beberapa dari mereka sudah banyak yang siap, ruang ganti tak terlalu ramai sehingga membuat Ralin dan Renar tak perlu mengantri.
Lima menit berselang Ralin dan Renar langsung bergabung bersama dengan yang lain. Ralin dengan Berliana dan Carel, lalu Renar dengan Nakula dan Erlang,
"Tumben mepet?" tanya Berliana
"Tanya noh Renar, jemput nya mepet" jawab Ralin
"Lin, Cleo IPS 3 kan? Jadwalnya bukannya masih dua jam lagi? Kenapa ada disana?" tanya Carel sambil menunjuk posisi Cleo yang tak jauh dari sana, otomatis membuat gadis itu mengedarkan pandangannya mencari sosok itu
"Lah anjir, iya. Gue samperin bentar" ucap Ralin lalu berlenggang menuju tempat Cleo
"Heh Cleo" panggil gadis itu
"Hah heh hah heh, gue punya nama ya anjer" balasnya
"Lo ngapain kesini? Jadwal lo kan jam sembilan?"
"Dih terserah gue, gue bangun kepagian daripada ketiduran lagi mending langsung kesini lah" alibinya
"Gak usah boong" selidik Ralin yang tahu bahwa temannya ini berbohong
"Udah sana, Pak Mike udah dateng tuh. Gak usah khawatir, gue disini. Kalo lo kenapa-kenapa, gue maju paling depan" usir Cleo, di detik itu Ralin tahu alasan Cleo datang sepagi ini
"Okee, thanks" jawab Ralin dan kemudian kembali bergabung bersama teman kelasnya.
Satu persatu murid dipanggil untuk menunjukkan kemampuan berenangnya. Ada yang sangat mahir, bahkan ada yang memang tidak berbakat dalam renang. Satu persatu teman-teman dan sahabat Ralin sudah dipanggil.
Kini giliran dirinya, ia lantas menghirup nafasnya dalam-dalam. Dari kejauhan ia bisa melihat bahwa Cleo tersenyum dan menggumamkan kata semangat meski tak terdengar. Begitupun Jevian yang ikut mengangguk meyakinkan.
"It's okay, Lin. You can do it, lo udah gak papa" batinnya menyakinkan diri sendiri
Lalu gadis itu berancang-ancang berdiri di balok pinggir kolam renang. Ia mengaba-aba dirinya sendiri hingga lima detik kemudian ia menceburkan dirinya ke kolam sedalam satu setengah meter itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionally | Lee Jeno
Fiksi Penggemar"As long as it's with you.. I will love you unconditionally"