Langit masih cerah begitu aku keluar dari guild.
"Aku ingin beristirahat, tapi... " Aku melihat cahaya matahari yang masih bersinar cerah di langit.
"Waktu ku hanya 6 bulan.Aku tak boleh membuang-buang waktu... Sebaiknya aku mencoba masuk ke sebuah dungeon terlebih dahulu. " Aku memutuskan untuk pergi ke dungeon terlebih dahulu.
Dan dengan begitu aku pergi keluar kota Valtia. Menuju salah satu dungeon yang ada di dekatnya. Dungeon rank F.
***
"Jadi ini monster dungeon ini... Seekor Slime. "Aku menghadapi seekor slime berwarna biru di dalam dungeon rank F ini.
Aku menghunus-kan pedang ku. Menebas Slime itu hingga mengenai intinya. Aku bisa mengenainya dengan mudah karena pergerakan Slime itu cukup lambat.
Begitu aku mengenainya Slime itu segera berubah menjadi debu. Meninggalkan sebuah batu sihir.
Aku mengambil batu sihir itu. Menyimpannya ke dalam kantung ku.
Aku hendak me-nyarungkan pedang ku setelah itu. Tapi sebuah pikiran mengganjal di kepala ku. Apakah aku bisa mengalahkan seorang pahlawan hanya dengan menggunakan pedang? Hal itu terus terpikirkan dalam otak ku sejak tadi.
Seorang ahli bela diri pernah berkata, "Aku tidak takut terhadap seseorang yang memiliki 1000 teknik tapi hanya melatihnya 1 kali, tapi aku takut terhadap seseorang yang memiliki 1 teknik tapi dia melatihnya 1000 kali. " Kalimat itu membuat ku berpikir.
Aku tidak akan bisa mengalahkan pahlawan hanya dengan teknik berpedang. Aku juga tidak akan bisa mengalahkan pahlawan dengan teknik setengah matang. Jadi aku memutuskan sesuatu di dalam dungeon itu.
"Aku akan melatih 1000 teknik sebanyak 1000 kali. "
Tentu saja kalimat yang ku katakan hanyalah kiasan yang berarti, "Aku akan melatih banyak teknik berulang kali. "
Aku menyarungkan pedang ku.
"Kalau begitu mari kita mulai dengan tangan kosong... Tidak, tunggu dulu. Aku harus menghitung perkembangan ku... Mari kita tes kecepatan lari ku terlebih dahulu. "
Aku membuat sebuah garis di tanah menggunakan pedang ku. Kemudian membuat garis lain berjarak sekitar seratus meter dari garis sebelumnya.
Setelah selesai membuat garis aku menyimpan pedang dan sarung pedang ku ke dalam cincin penyimpanan ku yang kosong.
"Mari kita tes seberapa cepat aku bisa berlari. "
Aku bersiap-siap berlari di belakang garis.
Bersedia, siap, ya!
Aku mulai berlari sekuat tenaga di dalam dungeon.
..., 11, 12, 13,... Aku berhitung di dalam pikiran ku sambil terus berlari. Melewati garis finish.
"Hah... Hah... Hah... Sekitar 15 detik untuk lari seratus meter ya... Aku perlu mencatatnya. " Aku bernafas dengan terengah-engah.
Setelah itu aku melakukan beberapa tes terhadap kemampuan ku yang saat ini. Kecepatan tebasan beruntung, jumlah push up, sit up, squad, tinggi lompatan, kecepatan pukulan, kekuatan memukul dinding, dll. Aku melakukan berbagai hal di dalam dungeon itu.
"Yup, sepertinya itu saja sudah cukup. "
Aku mencatat seluruh hasil tes tadi di dinding-dinding dungeon.
"Aku akan melakukan tes lagi sebelum duel. " Aku melihat-lihat hasil coretan ku di dinding.
Aku melihat ada seekor Slime Biru yang mendekati ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/289689456-288-k242234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam, The Hero Challenger
ActionFirst series. Latar=Dunia Escavor (Dunia Sihir) *** Adam, seorang manusia yang menantang duel sang pahlawan demi memperebutkan cinta. Demi bisa bersaing dia pergi meninggalkan banyak hal. Keluarga, teman, kampung halaman, dan bahkan orang yang dic...