Adam dan lainnya telah selesai makan malam. Dan sungguh kasihan untuk Mella karena harus membersihkan meja makan yang penuh dengan makanan yang berceceran ke mana-mana, bahkan hingga ke lantai.
Sedangkan Adam dan Safira terlihat membaca buku bersama-sama di ruang keluarga. Menunggu Fakhri yang sedang pergi ke toilet sebelum mengantar Safira pulang.
*Tok! Tok! Tok! *
Tiba-tiba terdengar suara pintu rumah yang di ketuk dengan keras.
"Adam, tolong bukakan pintunya nak, ibu sedang sibuk. " Mella menyuruh Adam. Dia melanjutkan bersih-bersihnya.
Adam menyerahkan bukunya ke Safira. Segera beranjak pergi ke pintu. Membuka pintu itu perlahan-lahan.
Dibalik pintu dia melihat ada beberapa orang yang berpenampilan rapi. Tanpa perlu dikatakan Adam sudah tahu bahwa mereka semua bukanlah orang biasa.
"Ah, uhm... Ada apa ya? Atau mungkin anda salah alamat? " Adam bertanya dengan sedikit takut.
"Apakah kau orang yang bernama Adam? " Tristan bertanya.
"I, iya, ada apa ya? " Seluruh tubuh Adam sedikit gemetaran.
"Kalau begitu bisakah kau tunjukkan di mana keberadaan Safira! " Tristan bertanya dengan sedikit mengintimidasi.
"Safira? Maaf, tapi anda siapa ya? " Adam balas bertanya.
"Saya orang tua Safira. Saya kemari untuk menjemputnya. " Ucap Tristan.
"Begitu... Safira, kemari! " Adam memanggil Safira.
Safira segera meletakkan bukunya. Berjalan mendekat ke arah Adam dengan tertatih-tatih karena lutut yang terluka. Dibelakang Safira Ada Mella yang sudah selesai membereskan bekas makan malam. Dia ikut pergi ke pintu depan.
"Ayah, ibu. " Safira langsung memeluk ibu-nya begitu dia melihat mereka berdua.
"Oh, Safira. Syukurlah, ku kira kau di culik. " Alissa langsung balas memeluk Safira.
"Aw, ibu itu sakit. " Safira merintih kesakitan meskipun Alissa tidak memeluknya begitu erat.
Safira menunjukkan lututnya yang terluka.
"Apa yang terjadi dengan lutut mu? " Alissa memeriksa lutut Safira dengan khawatir.
"Aku terjatuh sehingga lutut ku terluka. " Jawab Safira.
"Kenapa kau bisa terjatuh? " Tristan bertanya.
"Adam secara tidak sengaja menendang bola mengenai kepala ku. " Safira berkata jujur dan menunjuk Adam.
Pandangan Tristan dan Alissa langsung tertuju ke Adam.
Adam gemetaran. Dia merasa takut sekarang.
"Nona... " Mark mencoba untuk memangil Mella, tapi dia terhenti karena tidak mengetahui nama-nya.
"Mella." Mella memberi tahu namanya.
"Nona Mella... Nona Mella, biar saya perkenalkan. Mereka berdua adalah bangsawan dari keluarga Amethyst. Tuan Tristan Amethyst, dan Nona Alissa Amethyst. Dan nona kecil ini adalah Safira Amethyst..." Mark mulai memperkenalkan identitas Tristan, Alissa, dan Safira.
Mella tidak bereaksi apa-apa selain hanya mengangguk.
"Dan putra anda, Tuan Adam, meskipun sengaja ataupun tidak di sengaja, dia baru saja melukai Nona Safira hingga meninggalkan sebuah lecet di lututnya... " Begitu Mark mengatakan itu Mella segera mengeluarkan ekspresi terkejut. Dia mulai mengerti arah pembicaraan ini sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/289689456-288-k242234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam, The Hero Challenger
AcţiuneFirst series. Latar=Dunia Escavor (Dunia Sihir) *** Adam, seorang manusia yang menantang duel sang pahlawan demi memperebutkan cinta. Demi bisa bersaing dia pergi meninggalkan banyak hal. Keluarga, teman, kampung halaman, dan bahkan orang yang dic...