Kuda tunggangan kami terus berjalan.
Dan akhirnya. Setelah hampir 5 jam perjalanan. Kami tiba kembali di Valtia.
"Kami ingin langsung ke guild petualang, bagaimana dengan kalian berdua? " Dhani menanyai kami selagi kuda berjalan di tengah kota.
"Aku ikut ke guild petualang dulu saja. " Aku menjawab.
"Aku juga. " Ardelia juga setuju.
"Baiklah kalau begitu. "
Kuda terus berjalan. Menuju guild petualang.
***
Aku dan Ardelia berpisah dengan kelompok Golden Rider di depan guild petualang. Kami berpisah karena mereka ingin memasukkan kuda-kuda mereka ke dalam kandang terlebih dahulu. Jadi aku dan Ardelia memutuskan untuk masuk duluan.Sebagai catatan, aku sudah menggunakan topeng ku jauh sebelum kami memasuki Valtia.
Aku dan Ardelia langsung berjalan menuju meja resepsi.
"Yo, Silvia. Lama tidak bertemu. " Aku langsung menyapa Silvia yang berjaga di meja resepsi.
"Iya, Adalin... Bagaimana quest pertama mu? " Silvia bertanya dengan ceria.
"Sangatlah sulit. Aku hampir mati. " Aku membalas dengan santai juga.
"Hahaha, padahal kau sudah lebih dari level 10, tapi hampir mati karena menghadapi Goblin. Sebaiknya kau banyak berlatih beberapa teknik. " Silvia menyandarkan kepalanya di tangan di atas meja.
"Memang itu rencana ku... Bisakah kau menandai quest ku? " Aku menyerahkan kartu guild ku. Silvia menerimanya.
"Baik... Siapa gadis itu? " Silvia melihat Ardelia di belakang ku.
"Dia Ardelia. Dia adalah orang yang mengambil quest yang sama dengan ku. " Aku memberi tahu Silvia.
"Oh begitu... Kalau begitu kartu mu sini sekalian. Akan ku masukkan datanya. " Silvia meminta kartu guild Ardelia. Ardelia menyerahkan kartunya tanpa banyak bicara.
Oh iya, kalau di ingat-ingat Tilva adalah desa asal Ardelia. Aku benar-benar melupakannya. Aku menatap Ardelia.
"Apa? " Ardelia bertanya karena terus ku tatapi.
"Tidak, bukan apa-apa. " Aku kembali melihat Silvia.
"Ini, sudah selesai. " Silvia menyerahkan kembali kartu guild kami.
"Dan ini hadiah kalian. " Silvia mengeluarkan 2 kantung kain berisi uang.
Rupanya kami tetap dapat hadiah dari quest ini... Kupikir kami akan dapat bayaran dari penjualan batu sihir. Aku menerima uang itu dengan senang.
"Sangat ringan, berapa ini? " Ardelia langsung bertanya setelah menerima kantung uang itu.
"Itu 1.500 sellar. "
"1.500 sellar! " Ardelia berteriak dengan terkejut.
Memang ada masalah? Bukankah kita juga tetap dapat uang dari penjualan batu sihir? Aku terheran-heran dengan alasan kenapa Ardelia berteriak.
"Me-memang ada apa dengan itu? " Silvia bertanya dengan sedikit gemetaran.
" "Ada apa dengan itu? " Katamu?... Aku tidak Terima dengan jumlah segini! Ini terlalu sedikit! " Ardelia protes dengan marah.
"Ta-tapi memang segitu seharusnya. " Silvia membela diri dengan ketakutan.
"Adalin! Kau juga bilang apa sana! " Ardelia menyuruh ku untuk protes juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam, The Hero Challenger
ActionFirst series. Latar=Dunia Escavor (Dunia Sihir) *** Adam, seorang manusia yang menantang duel sang pahlawan demi memperebutkan cinta. Demi bisa bersaing dia pergi meninggalkan banyak hal. Keluarga, teman, kampung halaman, dan bahkan orang yang dic...