""Hal yang hebat tentang teman baru itu, mereka bisa memberikan energi baru yang baik, yang dapat membuat kita nyaman bersamanya"
***
Aini kini menginjakkan kakinya di pondok baru yang akan ia huni. Ia melirik sekitaran pondok, sungguh, pemandangan yang sangat luar biasa.
Ia melihat para santriwati menggunakan jilbab syar'i sangat panjang berwarna biru yang sedang khusu' menghafal ditemani angin sepoi-sepoi yang sejuk. Ini pertama kalinya gadis itu menginjakkan kakinya di pondok El-Huffazh cabang khusus Tahfidz Qur'an ini.
***
Aini memasuki ruangan pondok. Terlihat, asrama ini sangat beda dengan asrama Aini yang lama.
Asramanya bewarna hijau, aula tidak begitu luas, dan kamar berjejeran di samping kanan dan kiri aula. Ruangannya lurus, tak ada ruangan lain selain asrama para santri dan hamam.
Aini disambut hangat oleh santriwati penghuni pondok tersebut. Mereka begitu senang ketika melihat ada santriwati baru yang datang.
Beberapa santriwati membantu Aini membawakan barang barangnya, dan menyimpan barang Aini di kamar Khadijah.
Begitu bahagia sekali hati Aini saat disambut hangat oleh para santriwati. "Syukron wa jazakallahu Khairan, Ukhty. Maaf, merepotkan," ujar Aini sembari tersenyum menatap beberapa santriwati yang ada di sampingnya.
Beberapa santriwati itu membalas ucapan Aini dengan tersenyum manis memperlihatkan giginya. "Na'am, sama-sama. Anti sama sekali tidak merepotkan kami. Kami senang bisa membantu anti membereskan barang. Ana harap, anti betah, ya, di pondok baru ini!" cakap santriwati yang duduk disebelah kanan Aini.
"Aamiin," balas santriwati lain termasuk Aini.
Tak lama mereka berbincang, santriwati yang lain pun berbondong-bondong masuk ke kamar Khadijah. Seketika, semua kamar dipenuhi oleh semua santriwati.
Mereka menyapa Aini, dan memperkenalkan dirinya kepada Aini. Santriwati di pondok ini terlihat begitu ramah dan baik hati kepada gadis manis itu.
***
Kalian ingin tahu jadwal di pondok baru Aini? Seperti yang kalian ketahui, Aini pindah ke pondok khusus untuk menghafal. Jadi, kegiatan setiap detik, menit, dan jam, mereka menghafal, dan menghafal.
Bayangkan, kalian mampu untuk mondok di pondok ini? Program selesai jam 11 malam, dan program di mulai jam 3 pagi. Istirahat? Jangan berharap waktu istirahatnya lama seperti pondok Aini yang lama. Di pondok ini, waktu istirahat hanya terdapat pada waktu makan, dan jam 10-Sholat Dzuhur. Sisanya? Ya tidak ada! Semuanya diisi dengan menghafal.
Di pondok ini, dipimpin oleh adik dari Abah. Namanya, Ustadz Fajar. Beliau lah yang selalu adzan, dan mengimani semua santriwati di sini.
***
Program sore pun di mulai. Setelah melakukan sholat ashar, Aini dan santriwati lain duduk rapih sesuai arahan dari kakak pembina. Santriwati serentak menggunakan jilbab syar'i bewarna biru seperti yang Aini lihat tadi pagi.
Aini duduk di barisan pertama di bagian kanan. Gadis itu melihat pemandangan yang luar biasa. Santriwati sangat lah semangat menghafal. Sama sekali tidak terlihat wajah lesu dan ngantuk di wajah mereka. Ini, luar biasa.
"Maasyaa Allah, luar biasa santri di sini. Wajah mereka begitu bersemangat. Bismillah, semoga Aini bisa seperti mereka, aamiin," ujarnya. Kemudian ia mulai membuka Al-Qur'an, dan menghafal.
Aini sangat bersemangat. Ia semakin yakin bisa menggapai impiannya dengan ia mondok di sini. Karena, dengan ia melihat semangat semua santri, ia pun juga bisa termotivasi oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aini Mengejar Impian✔️
SpiritualBlurb: Kisah seorang gadis remaja, pintar, baik, polos, lulusan terbaik pertama di MTs nya. Ketika ingin melanjutkan pendidikan menengah atasnya, ia sangat ingin melanjutkannya di pondok pesantren, dan memiliki impian menjadi hafidzoh Al-Qur'an. Den...