Chapter 2

517 101 40
                                    

***

Di pagi yang cerah ini, terlihat keluarga kecil Aini sudah berdiri di depan pagar rumah dengan pakian yang rapih. Sepertinya, keluarga itu akan mengunjungi suatu tempat.

"Sudah siap, Nak?" tanya Abi kepada Aini yang berdiri di sampingnya.

Aini mengangguk sembari tersenyum menatap sang abi. "Alhamdulillah, sudah, Bi."

"Ayo berangkat!"

Pagi ini pukul 08.00 Abi, Umi, dan Aini berangkat untuk mengantarkan Aini ke PONPES Darul Huffazh untuk melakukan pendaftaran.
Aini tampak menawan dengan rok berwarna hitam, baju lengan panjang berwarna putih, dan jilbab berwarna abu-abu. Umi Aini mengenakan gamis berwarna biru, dan Abi Aini mengenakan jubah berwarna putih.

Perjalanan dari rumah Aini ke Pondok lumayan jauh, membutuhkan waktu dua jam.

Aini memanfaatkan waktu dalam perjalanan untuk mendengarkan lantunan 'Al-Qur'an juz 30, sekalian ia melakukan muroja'ah hafalannya.
Terdengar lantunan surah Al- Waqiah dalam ponselnya.

Sembari mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an, Aini sangat terkagum-kagum dengan pemandangan selama perjalanannya.

"Maasyaa Allah, sungguh indah ciptaan mu Ya Allah," gumam Aini ketika melihat pemandangan sawah di daerah itu yang begitu indah dan segar menurutnya.

Abi Aini sedang fokus membawa mobil, sedangkan Umi Aini sedang menikmati juga keindahan pemandangan selama perjalanannya.

***

PONPES Darul Huffazh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PONPES Darul Huffazh

Sesampainya Keluarga Aini di Pondok Pesantren, disambut hangat oleh beberapa santri. Sepertinya, itu adalah santri yang bertugas untuk penyambutan santri baru.

Abi memarkirkan mobilnya di tempat parkiran yang berada di bawah pohon besar.

Keluarga kecil itu serentak keluar dari mobil. "Ya sudah, ayo kita jalan," ajak Abi Aini. Abi berjalan di depan dan diikuti oleh Umi, dan Aini dibelakang yang bergandengan tangan.

Suasana pondok pesantren begitu ramai. Terlihat banyak sekali anak remaja yang berjalan di sekitaran pondok, dengan pakian ciri khas anak pondok pesantren.

***

Kini, abi, ummi, dan Aini berjalan bersama untuk mencari di mana keberadaan ruang guru. Dan, langkah mereka terhenti ketika melihat beberapa santriwan yang berpapasan dengan mereka.

"Assalamualaikum," sapa Abi Aini kepada empat santri itu.

Empat santriwan itu menghentikan langkah kakinya. "Waalaykumussalam," dijawab serentak oleh merek.

Aini Mengejar Impian✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang