Chapter 14

72 11 6
                                    

Alhamdulillah, akhirnya bisa up juga. Doakan saya, ya, semoga bisa terus berkarya, Aamiin.

***

Fitri dan Cahaya masuk ke dalam kamar, dan mereka menemukan Aini yang sedang merapihkan jilbab.

"Aini, kamu baru selesai mandi? Badan kamu sudah terasa mendingan?" tanya Cahaya sembari melepas mukenah nya.

Aini menghadap ke arah Cahaya dan Fitri. "Alhamdulillah, sudah agak mendingan," jawabnya.

"Oh iya, Aini ke masjid dulu, ya, mau menghafal di sana," pamitnya.

"Oh iya. Semangat, ya," ujar Fitri.

"Iya, Kak. Aini pergi dulu, ya."

Fitri dan Cahaya membalas dengan anggukan dan senyuman.

Aini pun berjalan keluar dari kamar dengan memeluk Al-Qur'an nya. Ia berjalan dengan pandangan yang menghadap ke bawah.

Ketika di pertengahan jalan, ia berpapasan dengan dua santriwan yang genit kepadanya.

"Eh, ada santriwati manis yang lewat," ujar santri yang memakai sarung batik dan baju kokoh bewarna putih.

"Cuek banget, sih," genit santri yang pakai sarung hitam dan kokoh putih.

"Astagfirullahal adzmin." Aini menggelengkan kepalanya yang tertunduk itu, ketika melihat kelakuan santriwan yang genit kepada santriwati.

Aini tak menghiraukannya sama sekali, ia tetap menundukkan pandangannya dan berjalan lurus menuju masjid.

Sesampainya di masjid, ia memilih untuk duduk di bagian belakang pojok kanan.

Aini senang, karena tak ada santri lain di dalam masjid. Hanya ada ia sendirian.

Ia kemudian membuka Al-Qur'an nya dan melanjutkan menghafal dan muroja'ah.

Aini terus fokus menghafal berjam-jam. Sampai pada akhirnya, lantunan sholawat tahrim terdengar di dalam lingkungan pondok. Itu tandanya, semua santri harus bersiap-siap untuk menuju masjid.

"Alhamdulillah ya Allah, Aini tak merasakan lelah sama sekali. Tak terasa, Aini menghafal sudah tiga jam. Maasyaa Allah," gumam Aini sembari tersenyum dan mencium Al-Qur'an nya.

Ia kemudian keluar masjid, untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat maghrib berjama'ah. 

***

Semua santri berduduk rapih di setiap shaf nya.

Seperti biasa, Aini, Cahaya, dan Fitri duduk di pojok kanan paling depan.

Istiqomah, itulah yang mereka lakukan.

"Baiklah, kita lanjutkan bacaan kitab Fathul Qorib. Buka bab tiga mengenai macam-macam sholat," perintah Abah, pimpinan pondok.

Semua santri pun membuka kitabnya masing-masing.

Abah mulai menjelaskan isi kitab Fathul Qorib pada bab tiga, dan disimak baik-baik oleh semua santri.

***

Setelah melaksanakan sholat isya berjama'ah, semua santri pun kembali menuju ke kamar masing-masing.

Ada juga sebagian santri yang masih duduk di masjid, untuk melanjutkan hafalan.

Aini dan Cahaya sekarang berjalan bersama.

"Anti betah nggak mondok di sini?" tanya Cahaya.

"Nggak usah ditanyakan lagi. Ya jelas Aini betah," jawabnya sembari tersenyum menghadap ke arah Cahaya.

Aini Mengejar Impian✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang