T A M A T
Kematian Ratu Son yang penuh misteri masih meninggalkan luka dan trauma, membuat kursi pewaris raja dibiarkan kosong begitu saja.
Menunggu yang pewaris menduduki tahta tersebut.
15 tahun berlalu dan akhirnya rapat agung kembali diadakan...
Kim Jongin, Son Seungwan, Lalisa Manoban, Kim Jungwoo
Dan lainnya
"Cerita hanyalah fiksi belaka, jika ada kesamaan karakter pemain, maka itu adalah kebetulan."
'Kalau mau ngehate tokoh silahkan, tapi jangan hate idol dan artis/aktor aslinya yaa'
Terima kasih sudah membaca
Jangan lupa berikan vote dan komentar
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Warning 13+
Beberapa adegan mungkin akan membuat pembaca tidak nyaman
Dan mohon untuk tidak meniru adegan dalam cerita .
Part jungwoo sebelumnya....
"Pangeran Jungwoo, Nenek dari keluarga Son ingin menemui anda.." panggil Lucas dari balik pintu kamarnya.
Jam 10 malam, tidak seperti biasanya Nenek bertamu, "Yaa, biarkan Nenek masuk."
"Jungwooooo, cucuku..... Debutmu berhasil, Nenek bangga padamu. Dengan begini kau akan semakin dekat menjadi Raja. Keturunan Son haruslah menjadi Raja." Nenek memeluk Jungwoo dengan erat, sembari mengatakan kalimat itu. Jungwoo bahkan bisa merasakan bahwa neneknya menangis saat ini.
Jungwoo gembira, karena kali ini ia mendapatkan pujian selain 'kau tampan', tetapi mengapa sepertinya ada yang mengganjal dalam hatinya.
.
Part dua puluh lima
"Selamat malam pangeran...." pamit Lucas pada Jungwoo sebelum akhirnya meninggalkan kamar sang pangeran.
Malam ini, setelah kedatangan nenek dari pihak ibunya secara tiba-tiba, mendapat pelukan bahagia, serta membaca komentar di media online, Jungwoo kembali dalam kesendiriannya. Waktu sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam, London pasti sedang terang-terangnya. Ingin ia menghubungi Doyeon, hanya saja ia gengsi.
Tak mungkin lah dia menghubungi sang kekasih duluan, apa kata teman-temannya nanti?
'Kring....'
"Haloo..." panggil suara dari seberang sana. Suara perempuan, namun bukan suara Doyeon kekasihnya melainkan suara seorang yang lain, yang menyelamatkannya.
"Halooo"
"Oi Pangeran!"
"Apa???" gemas Jungwoo karena Ryujin yang sedari tadi hanya menyapa.
