WARNING:
KEKERASAN, KEADAAN SETELAH KERICUHAN
Sepoi angin malam perlahan membelai tirai jendela tempat sang putri kedua berada, menampilkan seorang putri cantik yang tengah tertidur di kursinya dengan seorang pengawal yang setia berada di depan jendela tersebut, mencegah hal-hal aneh muncul dari jendela itu.
Tertidur ketika keduanya tengah membicarakan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada beberapa hari kemudian. Kedamaian terpancar pada wajah sang putri, tertidur dengan tenang tanpa beban, tidak seperti yang selalu ia tampilkan ketika ia terjaga. Membuat siapapun yang melihatnya pasti akan berpikir bahwa sang putri tengah memimpikan mimpi yang indah, walaupun pada kenyataannya sang putri tengah memimpikan mimpi terburuk sepanjang hidupnya.
.
.
Seungwan terkejut ketika menyadari bahwa ia tengah berada di istana musim panas, seingatnya ia tadi tengah berada di ruangannya berbicara dengan Johnny mengenai rencana kegiatan yang akan mereka lakukan pada beberapa hari mendatang. teror dan kerusuhan yang terjadi tadi siang telah berhasil diatasi dengan baik walaupun meninggalkan banyak kerusakan fasilitas. Sejauh ini hanya itu yang bisa ia ketahui karena hingga saat ini para pangeran dan putri dilarang untuk meninggalkan istana, walaupun sepertinya putri Lisa telah melanggarnya dengan pergi ke tempat lain.
Seungwan sangat yakin bahwa seharusnya ia tengah berada di kamarnya di istana timur, tetapi mengapa saat ini ia malah berada di istana musim panas? Halaman yang dipenuhi dengan salju tebal, juga taman kesayangan ibunya yang sudah dibongkar sepuluh tahun yang lalu, membuatnya teringat akan hari itu. Hari dimana Sang Ratu wafat.
Ia ada di tempat itu saat itu lima belas tahun yang lalu, tetapi ketika ia mencoba untuk mendekat, sesuatu telah menghantam kepalanya, membuatnya tidak sadarkan diri. Tetapi hingga kini ia masih ingat apa saja yang terjadi pada saat itu, dan ia tahu apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu.
"Mama!" Seorang anak perempuan dengan riangnya melambaikan tangannya ke arah seorang wanita yang sedang berbicara dengan seorang lainnya di tepi danau. Melanggar perintah sang paman untuk tidak keluar dari mobil. Belari dengan langkahnya yang riang, keluar dari mobil sang paman. Membaca satu buket besar bunga mawar yang sebelumnya telah dibelinya menggunakan uang tabungannya sendiri.
Seungwan mengenali gadis kecil itu. itu adalah dirinya. Seorang gadis kecil dengan gaun biru yang melambai terkena dinginnya angin malam, berlari tanpa menggunakan mantelnya, tak perduli dengan tebalnya salju di halaman yang menghalangi kakinya. Itu adalah dirinya yang tak sabar ingin bertemu mamanya. Itu adalah dirinya di masa lalu.
"Berhenti!" teriak Seungwan ketika melihat anak kecil itu mulai berlari mendekat ke arah mamanya.
"TUTUP MATAMU! JANGAN LIHAT! KEMBALILAH KE MOBIL!" pekiknya lagi pada anak kecil itu. tentu saja sang anak tidak mendengar pekikan frustasinya. Anak itu kembali berlari ke arah danau dengan riang, tak mengetahui bahwa dirinya akan mendapat banyak kesusahan karena hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royals
FanfictionT A M A T Kematian Ratu Son yang penuh misteri masih meninggalkan luka dan trauma, membuat kursi pewaris raja dibiarkan kosong begitu saja. Menunggu yang pewaris menduduki tahta tersebut. 15 tahun berlalu dan akhirnya rapat agung kembali diadakan...