EPILOG

3.5K 295 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . .

Hari berganti hari, tahun berganti tahun, hingga aku menyadari bahwa semuanya terasa begitu cepat.

Roda berporos selalu berputar. Ada saat dimana aku harus melewati berbagai hal pahit, berbagai peristiwa, entah aku, kami, merasakan itu semua.

Namun,... semua itu hanyalah masa lalu. Sekarang ataupun seterusnya, aku akan menjalani kehidupanku dalam penuh kebahagiaan, dengan Jungkook, ohh- dan jangan lupakan tangan kecil yang sedang ku genggam sekarang. Aku bahagia, sangat!

AUTHOR POV

"Eomma, aku ingin kesana." Ucap seorang anak kecil sambil menunjuk ke arah kedai ice cream tak jauh dari seberang mereka.

Lisa memperhatikan putranya dengan hangat. Bisa dibilang ia cukup iri terhadap Jungkook yang seakan mengambil alih seluruh wajah anak mereka. Lisa kedapatan sedikit, itupun hanya mata. Mengapa pria yang menyandang suaminya itu teramat serakah?

Si kecil yang terus menatap ibunya sebab tak menjawab perkataannya merengut kesal, "Eomma.." panggilnya.

Wanita itu berdeham, "Ya? Sayang..."

"Ayo kesana!" ucap Jeongsan sembari menarik pelan ujung dress yang dipakainya.

Lisa melihat keadaan sekitar, hingga sebuah mobil berhenti tepat didepan keduanya, ia tersenyum, "Lihat, Appa sudah datang menjemput kita. Bagaimana jika menyuruhnya saja?" ujarnya yang mendapat anggukan gemas dari empunya.

"Appaaaaaa!!!!!!!!!!" Teriaknya sembari berlari kecil kearah Jungkook.

"Hati-hati! Jangan sampai jatuh!"

Hap.

Jungkook sontak menggendong putra kecilnya, "Jeongsan-ah, kau membuat Eomma khawatir, lihat saja wajahnya." Ucap Jungkook seraya terkekeh.

Keduanya pun tertawa bersama, Lisa yang melihat interaksi antara ayah dan anak itu jelas sangat bahagia.

Terkadang, emosi dan kemarahan membuat kita lupa akan tindakan, dan betapa bodohnya kesalahan yang kita lakukan dulu.

Ia tak pernah menyesal. Kembali kepada Jungkook bukanlah hal yang patut ia sesali. Justru ia bahagia.

Tidak peduli apapun, hiduplah kamu seperti akan mati esok, dan berbahagialah seperti kamu akan hidup selamanya.

Tidak ada kehidupan yang sempurna, karena sedih dan bahagia akan terus menyapa. Nikmatilah saja.....

. . . . .

Malam ini, tepatnya didalam kamar sepasang pasutri tengah menikmati waktu mereka.

"Cuacanya dingin ya?" ujar Lisa sembari mengusap lengannya yang terasa dingin.

"Haruskah aku yang menghangatimu?"

Ohh astaga, lihatlah tampang mesum itu. Suaminya a.k.a Jeon Jungkook pasti sedang berada dalam mode pervert-nya. "Tidak! Kau akan melakukan hal-hal yang aneh nantinya." Tolak Lisa dengan cepat.

"Ini tidak aneh, ini sangat wajar." Sergah pria itu.

"Tidak ada!"

Lisa sudah siaga untuk berdiri untuk menghindari kandang singa dan akan berlari keluar namun apa daya, Jungkook dengan cepat menariknya hingga ia kembali terjatuh diatas ranjang, serta dihadang oleh kedua tangan yang sekarang tengah mengurungnya.

Aish! Posisi intim sialan.

Jeon Jungkook! Aku akan memukulmu nanti!

Lisa terus mengumpati suaminya dalam hati tanpa menyadari bahwa piama yang dipakainya sudah tersingkap.

"Ahh..Kau?!"

Pupus sudah,.. pria itu sudah mengambil start-nya. Bisa Lisa lihat betapa senangnya pria itu yang tengah memainkan gundukan milik Lisa dengan mulutnya.

"Jangan terlalu keras, uri Jeongsanie bisa saja mendengarnya."

"Hei! Ber-"

Jungkook membekap mulut Lisa dengan bibirnya, "Ssstt, it's Daddy time!"

. . . . .

Masih bikin pertimbangan tentang ada atau engganya bonus chapter, hehe..

Have a nice day btw!!!

Cause Accident || Jeon Jungkook - 리즈국  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang