CHAP. 18. WEDDING DRESS FITTING?

6.8K 543 9
                                    

*****

"Hoammm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hoammm."

Pukul tujuh pagi, ingin sekali rasanya Lisa meneruskan kegiatan bergelung dibawah selimut hangatnya. Namun sayang sekali, sinar matahari sudah menyeruak masuk melewati ventilasi apartemen nya. Sangat menggangu.

Seperti biasa, Lisa akan membersihkan dirinya terlebih dahulu. Sama halnya dengan anak-anak gadis pada umumnya. Lisa tidak mungkin untuk tidak melakukan kegiatan rutinnya itu, bisa-bisa ia dicap sebagai dokter yang jorok.

Selesai dengan hal tersebut, Lisa memilah pakaian yang harus dikenakannya setelah itu ia pergi ke dapur untuk memenuhi kebutuhannya.

Breakfast.

Wanita itu menghela nafasnya, "Makan apa kali ini?" Lisa sedikit bingung dengan setiap makanan yang harus dimakannya, pasalnya dia tidak berselera untuk makan pagi dan entah kenapa akhir-akhir ini ia jarang kelaparan. Aneh. Tapi bagaimanapun juga, Lisa tetap harus memenuhi asupan nutrisi nya. Dia tidak mau merusak kesehatan lambungnya.

"Sereal gandum?" Beo Lisa pada dirinya sendiri. Ia tampak menimang-nimang. Jari telunjuknya ia ketuk-ketuk di dagunya.

"Sepertinya sandwich enak. Ahh! Tapi, aku sudah memakan itu kemarin. Jumlah kalori harus benar-benar diperhatikan." Lisa meracau, dia kesal. Perkara makanan saja dipeributkan.

Lisa mendudukan bokongnya di kursi meja makan, sesekali ia mengecek ponselnya apakah ada sebuah email yang masuk.

Lisa membuka aplikasi jejaring sosialnya, ia mengernyitkan keningnya heran mendapat video rekomendasi dari aplikasi tersebut. Tak lama Lisa terkejut, "Bagaimana dia bisa memakan makanan karbohidrat sebanyak itu? Mie sepuluh bungkus, dalam sekali jam makan. Apa itu waras? Apa dia tidak bisa menjaga sistem pencernaan nya?!" Oceh Lisa.

Dengan tidak berperasaannya, Lisa melempar ponselnya. Untung saja tidak layarnya tidak pecah. Kalaupun juga pecah, ia dapat membelinya lagi.

"Apa yang harus kumakan?" Kali ini Lisa semakin dibuat kesal.

Lisa membuka pintu kulkas dengan kasar. Dilihatnya stok telur ayam yang masih penuh. Percuma saja jika selama ini dia membelinya, tapi tak pernah dimakan sama sekali.

Finally, ahkirnya Lisa memilih telur untuk sarapannya. Hore.

Lisa mengambil beberapa sayuran segar di dalam kulkasnya. Ia memotong-motong kecil wortel dan kol, kemudian mengiris-iris daun bawang. Setelah itu ia memecahkan tiga telur sekaligus, dan mencampurkan semua bahan yang sudah ia siapkan. Lalu ia mengocoknya dengan garpu.

Baru saja Lisa menaruh adonan telurnya keatas teflon panas, ia sudah dihadiahi oleh suara pria gila. Kalian pasti tahu sendiri, siapa pria gila yang dimaksud.

"Ternyata kau memang calon istri idaman." Ujar nya. Lisa melihat pria tersebut sudah duduk santai di meja makan sembari bersedekap dada. Sombong sekali, pikirnya.

Cause Accident || Jeon Jungkook - 리즈국  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang