CHAP. 16. APOCRYPHAL

5.9K 495 4
                                    

Maaf baru bisa update sekarang. Happy reading uri reader's, be enjoying.

***

Massachusetts Presbyterian Hospital, New York

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Massachusetts Presbyterian Hospital, New York. 05:16 PM

Langit jingga dan semilir angin yang berhembus pelan begitu menusuk ke permukaan kulitnya hingga kedalam dasar pori-pori kecil yang hampir tidak terlihat sama sekali.

Hawa dingin bagaikan sebuah candu bagi sang empunya, tempat menyejukkan membuatnya untuk berfikir dua kali meninggalkan tempat tersebut.

Surai rambutnya yang panjang dan indah terbawa oleh terpaan angin, sangat cantik jika dilihat dari sisi manapun. Menakjubkan!

Di sebuah taman luas yang lebih didominasi oleh banyak anak-anak kecil dengan orangtua yang menemani mereka.

Tepatnya di taman bagian rumah sakit, seorang wanita tengah menatap langit senja dan menikmati semilir angin yang berhembus disekitar nya. Lisa, ya! Wanita itu adalah Lisa.

Lisa begitu letih dengan semua isi pikirannya, biarlah ia beristirahat sejenak. Beri dia waktu dan ruang untuk menjernihkan pikirannya. Mengingat kejadian beberapa jam yang lalu seketika membuat kepalanya pusing.

Semuanya begitu sulit untuk dimengerti, batinnya

Kali ini dia ditemani dengan kursi putih panjang dengan satu cup coklat panas yang baru saja dia beli, serta pemandangan anak-anak kecil yang bermain.

"Lalice!" Teriak seorang pria dari arah belakangnya.

Suara berat itu, Lisa mengenalnya. Haruskah dia membiarkan pria tersebut semakin mendekat kearahnya atau ia harus beranjak dari tempat duduknya. Telak sudah! Dia tidak punya waktu untuk pergi, pria itu sudah berada dihadapannya. Sial!

"Kemana saja kau? Aku mencarimu seharian penuh. Apakah kau tidak tahu jika aku sangat lelah mencari mu kemana-mana!" Lirih pria tersebut pelan. Ia lelah mencari-cari Lisa, terlihat dari keringat yang mengucur di dahinya.

Ia mengambil tangan Lisa dan digenggamnya dengan erat. Sayangnya genggaman itu hanya terjadi beberapa detik saja. Lisa menepis tangan itu kasar.

"Aku sangat mengkhawatirkan mu Lalice, jika kau tahu." Ujarnya parau.
Sedari tadi Lisa hanya diam, dia tidak tahu apa yang harus dijawab. Ia meremas kuat jas putih dokternya, meminimalisir rasa gugupnya. Berada didekat pria ini hanya akan membuat perasaan gundah dan kesekian jantungnya semakin menggila.

Kembali ia memikirkan kejadian tadi pagi.

"Sebaiknya kau pergi saja Jung!" Usir Lisa halus kepada Jungkook, pria yang tengah bersamanya sekarang.

"You look so weird! Aku bahkan tidak melakukan apapun. Mengapa kau meninggalkanku tadi pagi? Aku padahal memanggilmu untuk bertemu-"

Belum saja Jungkook menyelesaikan kalimatnya, Lisa yang sudah berada ditengah-tengah menahan amarahnya memotong perkataan tersebut. "Menemui istri dan kedua anakmu itu bukan? Aku sama sekali tidak punya waktu untuk itu." Selesai dengan ucapannya, Lisa segera beranjak dan berbalik meninggalkan Jungkook.

Cause Accident || Jeon Jungkook - 리즈국  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang