CHAP. 33. SHE'S MAD

5.3K 426 50
                                    

Mau ngumpulin orang yang kesal? Siapa aja wkwk.

Votenya ngadet, makin lama update.

Happy reading uri reader's.

• • • • •

Padahal saat ini masih pukul sembilan pagi, tapi entah kenapa sinar matahari terlalu menyengat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padahal saat ini masih pukul sembilan pagi, tapi entah kenapa sinar matahari terlalu menyengat. Tapi tak apa, terik matahari ini sepertinya tidak akan membuat senyum Ben luntur barang sedikitpun. Wajahnya tampak berseri-seri sehabis melakukan treatment di klinik kecantikan kemarin.

Ahh! Tuan nya memang yang terbaik.

Jika kalian ingin tahu, semalam Ben tidak berhenti-hentinya meracau kelelahan. Dengan raut kesal, Jungkook menyuruhnya untuk beristirahat dan juga melakukan perawatan kepada wajahnya yang terlewat miris itu. Dan tentunya, dia tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Sungguh beruntung dirinya kemarin.

Ben benar-benar menikmati setiap inci sapuan jari yang memijit halus wajahnya. Alhasil wajahnya yang kusam pada saat itu digantikan dengan wajah segarnya seperti sekarang. Dia akan mengucapkan terimakasih kepada Jungkook setelah ini.

Hari ini ia sedikit terlambat datang ke perusahaan. Tapi tidak apa, Jungkook tidak akan marah kepadanya. Mungkin.

Ia berjalan melewati koridor sembari berpapasan dengan pegawai yang lain, berusaha tetap ramah, ia memberikan senyumannya kepada semua orang. Jika Jungkook melihatnya, pria itu pasti akan mencibirnya dan mengatakan; 'Dasar asisten pencitraan'. Huh, menyebalkan memang.

Pria itu menekan tombol lift yang langsung terhubung dengan ruangan Jungkook.

"Selamat pagi, wahai Tuanku yang tampan."Sapanya dengan antusias, terlihat jelas saat ia memamerkan baris giginya yang rapi itu.

"Sopan sekali tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu." Ujarnya dengan tangan yang menyilang. Jungkook melihat ke pergelangan tangannya. "Pukul sembilan lewat 9 menit. Kau terlambat 9 menit." Pria ini seakan-akan ingin menginterogasinya dengan tatapan intimidasi itu. Tidak tahukah jika telapak tangan Ben pada saat ini tengah panas dingin?

Ben menggaruk tengkuknya untuk meminimalisir rasa gugupnya. Ia harus merubah topik pembicaraan, ya itu harus. Tapi apa?! Ya Tuhan tolong aku, tatapan Jungkook kepadanya semakin terlihat mengerikan.

Ia terus melafalkan doa didalam hatinya, and got it. Tatapannya menjurus kepada kepala Jungkook. Sebelum Jungkook kembali berbicara, dia dengan segera menyela, "Topi kupluk?"

Jungkook terdiam sejenak sesaat ia mendengarkan pertanyaan yang keluar dari mulut asistennya tersebut. "Ahh! Ini? Ini memang topi kupluk." Katanya, kemudian ia beralih menatap layar komputernya.

Cause Accident || Jeon Jungkook - 리즈국  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang