2. Dijual?!

96.2K 2.7K 32
                                    

Sera menyusuri gang perumahannya dengan langkah tergesa, Sera cemas ayahnya pasti murka karena Sera pulang telat. Tadi di panti Sera lupa waktu bermain dengan anak-anak, sampai sekarang matahari sudah akan terbenam.

Sera menghela nafas pelan sebelum membuka pintu rumahnya yang terbuat dari kayu tanpa cat. Sera harap ayahnya tidak mengamuk padanya.

"KAU BARU PULANG HAH?!" Suara bentakkan ayahnya yang terdengar menggelegar membuat Sera memejamkan matanya takut, menutup pintu rumahnya karena malu jika didengar tetangga.

Ryder menatap anaknya berang, ia lapar dan Sera belum pulang membuat Ryder semakin marah.
Sera mencium bau alkohol disini lalu tatapannya jatuh pada sebotol alkohol diatas meja tamu, Sera heran ayahnya tidak mempunyai uang tetapi kenapa bisa membeli alkohol?

"A-ayah beli alkohol lagi bukankah ayah tidak punya uang?" Tanya Sera gugup menatap Ryder takut.

"Tentu saja pakai uangmu yang kau sembunyikan, anak tidak tahu diri!" Bentak Ryder mencengkram lengan Sera.

"Aaahhh ayah sakittt.." Air mata Sera meluruh, ia sudah terbiasa diperlakukan kasar oleh ayahnya tetapi dia tetap saja menangis.

Ryder mendecih lalu mendorong Sera kuat sampai tubuh Sera tersungkur ke lantai "KAU TIDAK TAHU DIRI! KAU MENYEMBUNYIKAN UANG DARI AYAH!" Ryder berteriak murka.

Sera meringis kesakitan karena lututnya terasa perih sekali. Tangisannya terdengar pilu.

"A-ayah itu untuk uang kontrakan." Jawab Sera bergetar.

Ryder tak peduli dengan jawaban Sera "CEPAT MASAK! ATAU KU PUKUL KAU!" Ancam Ryder dengan penuh emosi.

Sera mengangguk pelan lalu bangkit dengan tertatih karena lututnya perih, hatinya sungguh terluka oleh perlakuan Ryder. Pernah berpikir Sera ingin kabur dari Ryder, tetapi ia tak mau karena amanat dari almarhumah ibunya yang mengatakan jika Sera harus bersama Ryder dan membimbing Ryder ke jalan yang benar.

Setelah masak untuk ayahnya, Sera membersihkan dirinya karena merasa tubuhnya lengket, sesekali Sera meringis karena lututnya terkena air.

Sera mengambil gaun tidur di lemarinya lalu memakainya, sampai ia mendengar suara ribut di luar membuat Sera membeku, apakah para rentenir itu balik lagi? Sera segera memakai cardigan gaun tidurnya lalu melepas ikat rambutnya, Sera penasaran ada apa di luar.

Saat Sera membuka pintu kamarnya ia terkejut melihat ayahnya yang sudah berdiri dihadapannya, menatapnya dengan tatapan mata tak terbaca membuat Sera seketika mendapat firasat buruk.

"A-ayah." Panggil Sera terbata karena bingung melihat Ryder yang hanya terdiam.

Ryder seketika sadar dari lamunan nya, ia mencengkeram lengan Sera menyeretnya keluar dari sana membuat Sera meringis kesakitan.

"Aahh a-ayah ssakittt..." Sera memberontak mencoba melepaskan entah kenapa ia mempunyai firasat buruk tentang ini.

"DIAM!" Bentak Ryder kasar seketika membuat nyali Sera menciut.

Sera meringis kesakitan saat tubuhnya tersungkur di lantai karena Ryder mendorong nya keras.

"Aku membayar hutangku dengan dia." Ucap Ryder seraya menunjuk Sera.

Sera menatap Ryder tak percaya, ayah nya menjual dirinya? Seketika dunia Sera seakan runtuh. Kali ini Ryder benar-benar sangat kejam padanya.

"Baik." Ucap pria berkepala plontos itu lalu mencengkram lengan Sera agar berdiri.

"Lepasss!" Sera menjerit kesakitan saat tubuhnya diseret keluar.

"Ayahhhhhhh hiksss tolongg." Sera menangis histeris menatap Ryder yang menatapnya acuh.
Sera terus memberontak sampai tubuhnya diangkat oleh pria bertubuh kekar berjalan menyusuri gang yang tak terlalu panjang. Sera terus berteriak minta tolong tetapi anehnya tidak ada warga yang muncul.

CRAZY STEV! [21+] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang