06

892 90 4
                                    

Sesampainya di rumah, jeongwoo benar benar lelah. Lelah semua nya, pikiran nya fisik nya serta lelah hidup nya. Kenapa ia harus di pertemukan dengan orang yang meyebalkan seperti haruto.

" Uwu pulang ". Langkahnya gontai saat memasuki rumah nya. Kedua orang tua nya kebetulan masih berada di ruang tamu.

" Tumbenan lama kerumah si asa ".

" Hufhh yang lama bukan di rumah asa bun ".

" Loh terus dimana, kamu main main ya sama temen temen kamu ".

" Ga ayah, uwu tadi di culik ". Jeongwoo yang ingin melanjutkan ucapan nya tadi langsung bingung saat melihat kedua orang nya panik bukan main. Mengecek setiap sudut tubuh anaknya jika ada yang luka.

" Kamu di culik, siapa yang nyulik kamu syang ".

" Kamu di lukai ga ".

" Uwu gapapa beneran deh, yang nyulik uwu tuh si haruto ".

" Owalah, kirain beneran penculik sayang ".

" Emang kamu di ajak dia kemana ".

" Kerumah nya ".

" Apa, kok bisa ".

" Daddy nya yang nyuruh ".

" Gitu yah, kamu kok kaya capek banget ".

" Gatau juga bun, uwu capek sama semua nya. Yaudah yah uwu kekamar dulu ".

" Iya sayang, tapi ntar turun waktu makan malam yah ".

" Iya bunda ". Jeongwoo pun langsung pergi ke kamar nya.

" Ayah ".

" Iya bun ".

" Kita beneran setuju jodohin anak kita ke haruto  ".

" Ya gitulah bun setuju setuju aja, lagipula uwu masih bisa lanjut kuliah kok di jepang ".

" Tapi dia status nya sudah menikah nanti nya sayang ".

" Bun, ayah sudah atur semua nya. Nanti ketika mereka menikah, hanya orang orang terdekat yang akan tau. Pertunangan mereka juga sebentar lagi. Status nya juga akan di sembunyikan ".

" Apa Jeongwoo kita bahagia ayah ".

" Kita cuma berdoa yang terbaik untuk anak kita. Cuma ini jalan satu satu nya untuk bisa mengubah hidup bun ".

Ibunya jeongwoo menunduk sedih kala mengingat bagaimana perekonomian mereka yang semakin hari semakin menipis. Apalagi kalau jeongwoo benar benar kuliah di jepang. Memang semua di tanggung oleh sekolah, tetapi biaya hidup nya pasti itu uang pribadi.

" Iya syang ". Ibu nya jeongwoo memeluk suaminya.

.
.
.
.
.
Setelah selesai membersihkan diri, jeongwoo mengistirahatkan tubuh nya di kasur kesayangan nya yang tidak begitu besar.

Sambil mengecek ponsel milik nya, ternyata ada pesan dari nomor tidak dikenal.

" Siapa nih ". Ucap jeongwoo membuka pesan itu.

( 08********67 )

- ' Simpen nomor gue '
- ' Disuruh Daddy '
- ' Besok lo harus ikut gue, ke butik. Tanpa penolakan '.

Haruto

Seperti itulah isi pesan yang ternyata dari Haruto. Padahal besok ia harus belajar di rumah Asahi dan juga sekalian mengajari anak itu agar bisa masuk ke Universitas yang sama dengan nya.

" Hufhh kenapa harus besok sih, kan gue mo kerumah si asa ".

" Tapi gue gatau habis ini gue bisa lanjut kuliah apa kaga ".

Rasa # HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang