18

921 101 23
                                    

Keesokan hari nya, jeongwoo memasak nasi goreng yang sangat harum. Ia sengaja membuat nasi goreng seharum itu, agar tuan menyebalkan itu turun untuk sarapan. Dan dugaan nya benar, samar samar suara langkah terdengar turun.

Tap
Tap
Tap

" Kenapa memasak ".

" Hah ". Jeongwoo bingung setengah mati. Bukan kah setiap hari nya ia memasak untuk lelaki itu, lalu apa yang di maksud lelaki ini. Pertanyaan macam apa itu.

" Ya untuk makan ". Jawab jeongwoo santai.

" Kenapa lo ga pergi kencan aja ". Oho sekarang jeongwoo tambah pusing di pagi hari akibat ucapan haruto yang benar benar di luar kendali otak nya.

" Maksud lo apa sih ". Jeongwoo sibuk menata ayam suwir di atas nasi goreng buatan nya.

" Piyama nya bagus bagus, pasti  mahal ". Ya jeongwoo memakai piyama baru pemberian seseorang yang sudah tau dari siapa piyama itu. Seseorang yang membuat haruto berfikir keras kenapa hati nya seperti di ombang ambing begitu saja. Perasaan yang tidak dapat di deskripsikan dengan kata kata.

" Apa sih to, masih pagi juga. Oh piyama ini yah ".

" Senang banget dapet piyama dari orang tersayang ". Ucap haruto sambil memakan nasi goreng buatan jeongwoo. Bagaimana ia tidak tergoda jika masakan dengan harum meyeruak ke indra penciuman nya itu bergerak memutar sekeliling hidung nya.

" Kak yoshi beliin gue banyak piyama baru, padahal gue udah bilang gausah ".

" Oh, padahal lo seneng kan dikasih ama pacar ".

" Lo kenapa sih ".

" Gapapa, setelah pernikahan nanti secepat nya gue bakalan ngurus perceraian ".

" Kenapa lo se gamau itu hidup bareng gue ". Ucap jeongwoo. Haruto melihat jeongwoo dengan tatapan bingung.

" Tunggu, lo bilang apa. Kenapa gue gamau hidup bareng lo? Lo udah tau jawaban nya ".

" Sebenci itu lo sama gue ".

" Ya , sangat benci. Apalagi dengan orang yang selalu mengingkari janji janji nya ".

" Maksud lo ".

" Lupakan, hari ini gue mau ketemu mantan gue. Gausah sok baik hati masakin gue lagi ".

Hati jeongwoo tiba tiba saja terasa begitu sakit Mendengar ucapan haruto barusan. jeongwoo benar benar tulus untuk memasakan haruto, Ia tidak pernah sok baik.

" Oh oke ". Ucap jeongwoo dengan menahan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan dari lama. Sudah sangat lama ia tidak menangis lagi, setelah sikap haruto yang berubah ia tidak pernah lagi menangis. Namun, kali ini bolehkah ia menangis. Tapi tidak di depan lelaki itu.

Haruto beranjak pergi kekamar nya, benar hari ini ia ingin pergi menemui mantan pacar nya. Kekasih nya yang dulu sangat ia cintai dan terpaksa berpisah karena tidak di restui sang daddy.

" Oke, jadi selama ini gue sok baik ya sama dia ". Ia menangis dan berlari ke kamar nya, mengunci pintu itu dengan rapat. Menangis sampai pingsan adalah tujuan nya.

.
.
.
.
.
.

" Lo masih tetap tampan haru ".

" Ya begitulah, seperti yang lo liat sekarang ".

" Gimana kabar daddy lo ".

" Baik ".

" Apa bokap lo masih mencari orang untuk di jodohkan sama lo ".

" Hmm ".

" Padahal kurang nya gue dimana ". Ucap wanita itu menunduk, melihat itu haruto mengangkat dagu wanita kesayangan nya itu.

Rasa # HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang