Haruto belum bangun pagi ini, jeongwoo sengaja tidak membangun kan suami nya itu. Ah ya jeongwoo menyadari, mereka sudah resmi menjadi suami istri sejak kemarin. Rasa nya seperti tidak nyata, padahal baru kemarin mereka bertengkar dan tidak mau di jodohkan satu sama lain. Terutama haruto, jujur saja jeongwoo belum sepenuhnya percaya pada haruto atas apa yang ia lakukan dulu. Meskipun setiap orang itu pasti bisa berubah, entahlah jeongwoo tidak yakin akan hal itu.
Jeongwoo menatap wajah damai suami nya, ia ingin menyentuh wajah itu. Tapi ia tidak bisa, tidak dapat jeongwoo jelaskan hati nya saat ini. Antara senang dan sedih menjadi satu.
" Haruto, gue gatau kenapa gue belum sepenuhnya percaya ama lo ". Ucap jeongwoo berbisik agar lelaki itu tidak terbangun.
" Gue takut, kata kata lo selalu muncul di pikiran gue. Gue gamau pisah ama lo ".
" Gue juga gatau ini perasaan apa, yang gue tau gue takut kehilangan lo ". Jeongwoo masih berbisik untuk mengungkapkan isi hati nya tanpa mengganggu lelaki yang ada di hadapan nya kali ini.
Jeongwoo bangkit, dan segera membuka tirai agar mempermudah cahaya matahari masuk kedalam kamar. Kemudian jeongwoo langsung mencuci muka dan membersihkan diri di kamar mandi, meninggalkan haruto sendiri yang masih tertidur.
" Maafin gue woo, gue gatau kalo rasa sakit yang lo rasain karena gue ternyata sebesar itu ". Ya haruto terbangun sejak awal. Ia sengaja tidak membuka matanya, saat jeongwoo mulai bicara berbisik. Ia penasaran, apa yang ingin jeongwoo katakan. Oleh karena itu haruto sengaja untuk menutup mata nya.
" Sampai lo masih belum percaya ama gue, gue sebrengsek itu sama lo ". Haruto memegang dada nya yang terasa sesak. Ia juga bingung dengan hati nya, ia belum mengatakan kalau ia menyukai atau mencintai jeongwoo. Tapi ia juga tak ingin kehilangan jeongwoo apalagi saat ini jeongwoo sudah menjadi istrinya. Dengan kedatangan woonyoung, hati nya bimbang. Ia ingin melepaskan woonyoung dan memulai hidup baru bersama jeongwoo. Tapi, ia juga masih memikirkan bagaimana cara agar ia tidak terjebak kembali dalam cinta wanita itu.
Dulu haruto sangat mencintai wanita itu, karena suatu problem yang mengharuskan woonyoung tak di restui oleh ayah nya haruto. Akhirnya mereka berpisah, haruto tidak pernah menjalin cinta lagi setelah itu. Ia hanya bermain main pada wanita yang sering ia tiduri.
.
.
.
.
.
.Setelah jeongwoo selesai mandi, jeongwoo membangunkan suami nya itu. Sekarang sudah pukul sembilan pagi.
" To bangun ". Jeongwoo mengguncang pelan tubuh haruto agar lelaki itu terbangun.
" Udah jam sembilan to ".
" Mmmmh huwaa ". Haruto menguap khas orang bangun tidur. ( jujur gaes author juga ikut nguap ).
Haruto memeluk istrinya itu karena ia masih mengantuk.
" Ngantuk ". Ucapnya.
" Cuci muka terus mandi, ngantuk nya bakal hilang to ".
" Gamau ". Haruto masih memeluk jeongwoo.
" Gue bingung hari ini kemana, gue bosan di sini ". Ucap jeongwoo, ia memang bosan. Biasanya ia menyiapkan makanan dan pergi bekerja. Sekarang ia bingung harus apa.
" Kita jalan jalan mau ". Ucap haruto menatap jeongwoo.
" Kemana ".
" Lo mau nya kemana ". Jeongwoo tampak berfikir, haruto masih saja memeluk jeongwoo dari samping.
" Harum banget sih woo ".
" Yaiyalah, kan gue udah mandi. Ga kek lo, bau ".
" Mana ada bau, nih coba cium ga bau kan ". Memang benar, haruto itu tidak bau meski belum mandi. Jeongwoo saja sampai heran kenapa lelaki itu bisa harum meski belum mandi. Apa ia menumpahkan satu botol parfum untuk satu kali mandi. Pikirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa # Hajeongwoo
Losowe" Brengsek, lo harus pergi dari hidup gue ". " Sekeras apa pun lo mau nyingkirin gue, gue tetap bertahan ". bxb