Matahari pagi ini sangat indah, satu jam yang lalu lelaki manis yang menyandang status istri itu sudah terbangun dari tidur nya. Ia sudah menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah, ia sengaja tidak membangunkan suami tampan nya itu. Karena, mungkin saja ia kelelahan.
Kali ini lelaki manis itu sedang menyiram bunga yang diberikan ibu nya dan ia letakan di balkon kamar nya. Hati nya saat ini sedikit resah, lantaran ia harus berhenti bekerja.
" Mikirin apa sih ". Karena keasyikan melamun, hingga ia tak sadar ada seseorang yang memeluk nya dari belakang. Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher miliknya dan menghirup kuat aroma tubuh nya. Beruntung nya ia sudah mandi bukan kkk.. siapa lagi kalau bukan suami tercinta nya itu.
" Jangan melamun sayang ". Ucap nya serak khas bangun tidur.
" Aku ga melamun ". Jeongwoo memutar tubuhnya agar bisa berhadapan langsung dengan suami nya.
" Cuci muka dulu sana, hari ini ga ada kelas kan. Tapi kamu musti ke kantor, sesuai yang di katakan daddy tadi malam ". Ucap nya lembut sambil mengelus rahang tegas milik suami nya itu.
" Aku mau nemanin kamu aja gimana ".
" Aku kan kerja to, masa kamu mau ikut aku kerja sih ".
" Kan katanya mau berhenti.. gimana sih ". Haruto mengerucutkan bibir nya.
" Hari ini aku tetep kerja untuk yang terakhir kali nya, masa tiba tiba aja aku bilang berenti ".
" Ya gapapa, ntar kamu capek ".
" Ga to, aku ga bakal kecapean kok. Kan udah biasa juga ". Haruto masih setia memeluk istri nya itu.
" Aku ikut yahh~ ". Haruto memohon pada istri manis nya itu untuk bisa ikut ke tempat kerja nya.
" Ga bisa to, kamu kan harus ke kantor nya daddy. Kalo kamu ga berangkat ke sana aku marah ". Jeongwoo pura pura membuang muka nya ke arah samping.
" Ihhh oke oke, aku ke kantor nya daddy. Tapi kamu janji, ntar kalo udah jam pulang langsung hubungi aku oke ".
" Oke ". Jeongwoo tersenyum manis pada haruto. Haruto yang gemas dengan tingkah istrinya itu pun langsung mengecup seluruh wajah istri nya.
Chupp
Chupp
Chupp
Chupp
" Udah dong, belom sikat gigi main nyosor aja ".
.
.
.
.Jeongwoo sudah berada di tempat kerja nya, ia belum bicara pada bos nya perihal ia akan berhenti bekerja. Dan hubungan nya dengan jihoon juga masih belum membaik. Lebih tepat nya ia yang masih belum bisa bicara santai pada jihoon.
" Lo sakit ya woo ".
" Ga kok ". Ia menjawab seadanya. Jihoon tau kenapa sikap jeongwoo padanya berubah.
" Woo ".
" Iya ka ". Ucap jeongwoo sambil mengelap meja.
" Maafin gue ya woo kalo kata kata gue waktu itu bikin lo risih sama gue ".
" Sorry ka, gue harus ke dapur dulu ". Belum sempat jeongwoo pergi, lengan nya di cekal oleh jihoon.
" Woo plisss jan ngehindarin gue kek gini ".
" Gue nggak ".
" Gue bener bener minta maaf woo, gue cuma gamau lo disakitin ama cowo modelan dia ".
" Yang lo sebut dia itu suami gue ka ". Ucap jeongwoo sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa # Hajeongwoo
De Todo" Brengsek, lo harus pergi dari hidup gue ". " Sekeras apa pun lo mau nyingkirin gue, gue tetap bertahan ". bxb