08

826 88 7
                                    

Jeongwoo sekarang sudah berada di halte bus seorang diri. Setelah pergi dari apartemen haruto, ia berjalan kaki dan sial nya saat itu hujan tiba tiba saja turun. Jadi ia terpaksa menunggu bus dalam keadaan basah kuyub.

" Hufhh kenapa musti hujan sih ". Kesalnya, seluruh badan nya benar benar basah kuyub. Di halte itu kebetulan hanya ada jeongwoo, jeongwoo bingung harus bagaimana. Ia kedinginan dan kepala nya sudah mulai terasa pusing.

Jeongwoo menatap hujan yang turun dari langit.

" Gue bisa apa, gue cuma gamau ayah sama bunda ga bahagia. Kebahagiaan mereka nomor satu ". Di sela sela ucapan nya, jeongwoo meneteskan air matanya.

" Setelah ini akan ada banyak masalah dalam hidup gue. Gue harus tetap kuat. Lo bisa Park jeongwoo ". Ia memejamkan mata nya sambil menikmati suara rintik hujan dan angin yang membuat tubuhnya kedinginan.

" Bodoh ".

Jeongwoo langsung terkejut saat mendengar suara berat seseorang di samping nya.

Orang itu berdiri sambil menghisap rokoknya. Memakai jaket kulit hitam yang menambah kesan brandal. Dapat jeongwoo lihat dari arah samping, lelaki itu berhidung mancung dan yah dia tampan.

Namun Jeongwoo tidak mengubris ucapan orang itu. Ia kembali memejamkan mata dan kembali merasakan hawa dingin akibat hujan.

Tak berapa lama, tubuhnya yang semula kedinginan kini berkurang. Tubuhnya sedikit menghangat saat ia mencoba membuka mata nya lagi, ternyata ada sebuah jaket di tubuhnya. Dan orang yang ada di samping nya tadi sudah pergi berlari menerobos hujan.

" Ini jaket orang itu bukan sih ". Ucap jeongwoo bingung.

Dan kemudian bus pun datang, jeongwoo akhirnya masuk kedalam bus untuk segera kerumah Asahi. Ia tak mau langsung pulang karena takut orang tua nya akan berfikir macam macam tentangnya.

.
.
.
.
.
.

" Kak, sumpah lo beneran ganteng. bening bet seriusan ". Ucap yedam sambil memandangi wajah yoshi.

" Gue bilang juga apa kan ". Jungwan.

" Haha kalian bisa aja ".

" Udah deh, lo berdua jan genit ama sepupu gue ". Asahi datang dengan membawa nampan yang berisi beberapa gelas kosong dan tiga botol besar minuman bersoda.

" Serah kita lah, Cio lo ga ikut nge genit ".

" Apasih hwan, tujuan awal kita apa hayo ".

" Menatap masa depan ". Ucap Junghwan sambil menatap yoshi.

" Goblok ". Asahi.

" Tolol ". Mashiho.

" Eh jeongwoo kok belum dateng sih ".

" Harinya kan hujan, mungkin dia gabisa dateng ".

" Udah janji dia kak, dia katanya pasti dateng kok ".

Tak berapa lama jeongwoo datang dengan tubuh basah kuyub. Setelah turun dari bus tadi, ia kembali berlari menuju rumah Asahi. Sementara itu hujan belum saja reda. Jaket yang ia pakai tak bisa membuat tubuh nya kering. Hanya sedikit menghangatkan tubuhnya yang di terpa angin.

" Asaaaaaahiiii bukain pintu cepet ". Ucap nya dari luar rumah.

" Tuh si jeongwoo dateng ".

" Biar gue yang bukain ". Asahi buru buru membuka pintu untuk jeongwoo.

" Astaga woo, kok lo basah kuyub gini sih ".

" Kehujanan bego, ga liat di luar hujan lebat ".

" Iye tau, tapi kata lo kan lo pergi bareng.. ".

Rasa # HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang