Setelah sampai di rumah, jeongwoo memilih mendiamkan haruto karena haruto tidak mau membelikan nya ice cream.
" Sayangggg ".
" ... ".
" Jangan diem aja dong, aku kan gamau liat kamu sakit lagi ".
" ... ". Masih tidak ada jawaban dari jeongwoo. Haruto benar benar bingung harus dengan cara apa lagi, ia bukan tak ingin membelikan jeongwoo ice cream. Tapi mengingat istri nya itu baru saja sembuh. Ia tak mau jeongwoo demam lagi.
" Kamu minta apa aja deh asal jangan ice cream ". Ucap haruto. Mendengar itu, jeongwoo langsung memikirkan sesuatu yang ia inginkan sejak tadi.
" Eummm bener ".
" Iya beneran, kamu mau apa asal jangan ice cream ".
" Aku mau puding susu, tapi kamu yang bikin ".
" Eh ".
" Gamau yah ". Ucap jeongwoo dengan mata yang mulai berkaca kaca.
" Mau kok mau, yaudah kamu tunggu disini. Aku langsung bikin oke ".
" Oke ". Jeongwoo tersenyum manis sekali hingga membuat haruto gemas dan mengecup bibir jeongwoo sekilas.
Dengan cepat haruto pergi kedapur untuk membuat puding susu yang di inginkan jeongwoo. Sedangkan jeongwoo menunggu di dalam kamar dengan raut wajah bahagia karena telah mengerjai suami nya.
" Mumpung haruto di dapur gue harus cepet cepet nih ". Ia segera mungkin membuat kejutan ala dirinya untuk haruto.
" Baby, sebentar lagi daddy bakalan nyapa kamu oke ". Jeongwoo mengelus pelan perut rata nya. Ia sempat terkikik geli karena ia bersikap seperti ibu hamil pada umumnya.
Sementara di dapur, haruto dengan telaten membuat puding susu yang enak. Meskipun ia harus melihat resep.
" Semoga ini enak, daripada ice cream kan mendingan yang ini ". Ucap nya sambil mengaduk aduk puding yang belum mendidih itu.
Setelah selesai membuat puding dan sambil menunggu puding itu mengeras. Ia kembali ke kamar untuk memberitahukan jeongwoo bahwa ia sudah selesai membuat puding dan menunggu beberapa menit lagi untuk bisa di nikmati jeongwoo.
Klek
Pintu kamar terbuka dengan pelan takut jeongwoo tertidur. Namun perkiraan nya salah, lampu di dalam kamar nya yang memang terang berubah seketika dengan lampu hias menyala. Ia terkejut karena kamar nya di sulap menjadi sangat menakjubkan.
Jeongwoo yang berdiri tak jauh darinya itu sedang tersenyum sangat manis sekali. Haruto benar benar bingung, ada apa ini?? Ini bukan hari ulang tahun nya. Tapi mengapa ia mendapatkan kejutan seperti ini.
" Sayang.. ini ".
" Kesini ". Titah jeongwoo, dan haruto menuruti perintah jeongwoo untuk menghampiri nya.
" Bagus ga ". Ucap nya dengan wajah bahagia.
" Banget woo, eumm ini. Aku kan ga ultah ayy ". Ucap haruto masih dengan keterkejutan nya dan melihat sekeliling kamar yang jeongwoo sulap dalam seketika.
" Memang bukan ultah to, ada hal lain yang pen aku kasih tau "
" Apa ".
" Janji jangan serangan jantung ".
" Ihh woo jangan bikin aku penasaran sumpah ".
" Hehe iya iya, nih buka nya pelan pelan ". Ucap nya sambil memberikan kotak kecil pada haruto.
" Kado ".
" Hmm ".
" Kan aku ga ultah ".
" Itu bukan kado ultah ".
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa # Hajeongwoo
De Todo" Brengsek, lo harus pergi dari hidup gue ". " Sekeras apa pun lo mau nyingkirin gue, gue tetap bertahan ". bxb