02

1.5K 127 3
                                    

Hari ini hari minggu dan biasanya jeongwoo membantu ibunya di toko. Kebetulan teman teman nya juga akan datang dan sekalian merayakan kelulusan mereka.

" Temen temen kamu jadi datang ".

" Iya bun, mereka bilang sekalian merayakan kelulusan kita ".

" Yasudah, bunda kedapur dulu. Mau buat kue kesukaan kalian yah ".

" Oke bun ".

Tak lama kemudian, geng rusuh itu pun datang.

Tingggg ( bunyi bel di pintu masuk toko roti nya jeongwoo ).

" Haiiiii woo ". Teman teman nya jeongwoo akhirnya datang.

" Nih Woo gue bawa minuman soda, woo gue mau pesan kue dong buat kita kita makan ". Ucap Asahi.

" Bunda udah bikinin sih, katanya kue kesukaan kita ".

" Woahhh yang bener lo ".

" Iya bener ".

" Oke deh sip lah kalo gitu ".

" Dam, lo lanjut kuliah dimana ".

" Eumm gue sih bingung, ntar lah liat dulu ".

" Gimana kalo kita kuliah di jepang ".

" Eh anjirr jauh beut kuliah di negeri orang ".

" Udah berapa taon kita hidup di indo, sekali kali kita nempuh pendidikan di negeri orang. Kan demi pendidikan juga ".

" Ya kan gue harus minta ijin dulu ama ortu ".

" Kita bantu ijinin deh ".

" Serah deh ".

Tak lama kemudian, ibunya jeongwoo datang dari dapur sambil membawa nampan yang isi nya kue buatan nya dan beberapa minuman dingin.

" Hai anak anak, ini bunda buatin kue kesukaan kalian. Oh ya selamat yah atas kelulusan kalian ".

" Terimakasih bun ".

" Selamat menikmati kue nya ya sayang ".

" Iya bunda ". Mereka pun menikmati kue buatan bunda jeongwoo dan sambil berbincang bincang bersama.

.
.
.
.
.
.

" Woyy bangun, udah siang ".

" Enghhh ". Haruto bangun dengan kepala yang sedikit berdenyut akibat minuman yang memabukan tadi malam.

" Di rumah lo yosh ".

" Hmm ".

" Hyunsuk ngantar kesini ".

" Yah gitu, jam dua dini hari lo diantar kerumah gue ".

" Bagus ".

" Lo kenapa sih, kek nya lo tertekan banget ".

" Bokap gue masih lanjut buat jodohin gue dengan anak rekan rekan bisnisnya. Gue heran, kenapa gak sama yoonbin aja yang di jodohin ".

" Mungkin, biar lo belajar cara berbisnis ".

" Gue gak suka yosh ".

" Mau gimana lagi, emangnya lo harus terus menghindar dari masalah ".

" Gue mau pergi aja dari dunia ".

" Denger to, lari dari masalah itu gak akan berhasil. Coba aja lo hadapin ".

" Gue gak mau menikah yosh ".

" Daripada hidup lo sekarang gitu gitu aja, gak ada perubahan dari beberapa tahun lalu ".

" Shit ".

" Coba aja dulu to, gue dan yang lain nya akan terus ada di dekat lo. Kita juga pengen lo jadi orang yang berguna ".

" Emang nya gue gak guna selama ini ".

" Bukan gitu to, yaudah sekarang lo bersih bersih dulu dan habis itu makan ". Yoshi pun keluar dari dalam kamar nya, meninggal kan haruto sendirian di kamar.

.
.
.
.
.
.
.

Saat ini ayah jeongwoo pulang dari pekerjaan yang super sibuk di kantornya. Wajah yang semakin tua dan lelah itu membuat jeongwoo mengurungkan niat nya untuk memberitahukan pada ayah nya tentang beasiswa yang ia dapat.

Namun, saat sang ayah melihat keberadaan jeongwoo. Senyum indah terukir di wajah lelah sang ayah.

" Baby, kemari ". Ucap ayah jeongwoo yang langsung memberi ruang untuk jeongwoo. Dengan lekas jeongwoo memeluk ayah nya itu.

" Anak ayah sekarang jadi kurusan, kenapa hmm ". Masih memeluk anak kesayangan nya itu.

" Gapapa ayah, ayah capek kan. ". Jeongwoo melepas pelukan nya dan mengambil tas kerja milik ayahnya.

" Ayah istirahat dulu, uwu bikinin teh bentar ya ". Jeongwoo pun pergi kedapur untuk membuatkan teh.

Setelah membuat teh ia kembali keruang tamu. Dan memberikan teh pada ayah nya.

" Seperti nya anak ayah ingin sesuatu, benar kan ". Ucap ayah nya menebak.

" Ga kok hehe, eumm ayah minum dulu teh nya ."

" Ayah bisa lihat dari tingkah anak ayah yang tumben baik sama ayah ".

" Ihhh ayah, gaada kok beneran. Uwu kan tiap hari baik sama ayah ". Jeongwoo cemberut.

" Iya iya deh uwu baik sama ayah kkkk ". Ayahnya terkekeh.

" Oh iya, maaf ya ayah gabisa hadir waktu kelulusan kamu ".

"Gapapa kok yah, kan ayah harus kerja. Lagi pula, orang tua murid juga ga wajib datang ".

" Tapi ayah jadi gabisa liat anak ayah yang menggemaskan ini naik keatas panggung dengan nilai terbaik nya ". Jeongwoo terkejut. Darimana ayahnya tau dengan nilai terbaiknya.

" Ayahh ". Ucap jeongwoo bingung.

" Bunda yang kasih tau ayah kemarin, kata bunda. Kamu dapat nilai terbaik, ayah sangat senang anak ayah menjadi yang terbaik di hari kelulusan ".

" Makasih ayah, sebenernya uwu mau kasih tau kabar ini ke ayah. Eh malah ayah udah tau ".

" Sekarang ayah yang ingin memberikan kabar yang mungkin menurut kamu kabar buruk atau kabar baik ".

Jeongwoo tentu penasaran, sejujurnya hati nya sungguh tidak nyaman untuk saat ini. Entahlah, hanya perasaan nya saja atau memang nyata adanya.

" Apa itu ayah ".

" Hufhhh ". Ayah nya menghela nafas panjang.

Benar, sepertinya ini akan menjadi kabar buruk untuk jeongwoo dengar.

" Ayah, gapapa kan ".

" Sayang, mungkin ini kabar yang buruk untuk anak ayah yang menggemaskan ".

" Ayah ayolah ". Jeongwoo benar benar penasaran.

" Oke oke, besok ada pertemuan antara ayah dan atasan ayah ".

" Terus ".

" Ayah harap kamu mau ikut ya ".

" Tapi, bukan nya setiap kali pertemuan. Uwu ga pernah di ajak ".

" Kali ini kamu harus ikut sayang ".

" Kapan itu ayah ".

" Jam tujuh malam, ayah akan menjemput mu. Kamu harus berdandan yang cantik oke ".

" Kok cantik sih ayah, anak ayah ini kan tampan bukan cantik ".

" Baiklah baiklah, anak ayah tampan. Tapi, besok kamu harus ikut ayah ".

" Baik ayah, sekalian uwu pengen tau tentang masalah bisnis hehe ".

" Iya sayang ". Ucap ayah nya sambil mengelus surai hitam jeongwoo.

' maaf kan ayah nak '.



Penasaran ga nih sama kelanjutan nya. Yuk votement dulu biar makin semangat.

Rasa # HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang