28

749 75 5
                                    

Setelah jeongwoo sudah sehat dan ya, tentu nya sudah bisa berjalan dengan normal. Ia kembali bekerja. Ia berkali kali meminta maaf pada bos nya itu, dan ia berkata akan lembur selama tiga hari pula. Beruntung nya bos nya itu menerima nya.

" Kalo lo masih sakit gapapa woo ".

" Gapapa ka, gue udah enakan kok ".

" Seriusan ".

" Iya ka gue serius kkk ". Kekeh nya.

" Yaudah, semangat bekerjanya ". Ucap jihoon sambil mengelus pucuk kepala jeongwoo gemas.

" Ishh berantakan lagi kan rambut gue ".

" Gapapa lah, gue balik ke kasir dulu yah ".

" Oke ka ".

.
.
.
.
.

Sekarang sudah pukul tujuh malam, jeongwoo belum saja pulang. Di dalam apartemen haruto khawatir, ia mencoba menghubungi jeongwoo namun tidak bisa. Haruto juga menanyakan pada sahabat jeongwoo.

" Jeongwoo kemana sih,  jam segini belom pulang ". Ucap haruto sambil bolak balik di ruang tamu.

.
.
.

Jang wonyoung masih saja tidak mau menyerah, apa yang menjadi miliknya harus ia ambil kembali. Dan apa yang menjadi milik nya pula, ia tak mau berbagi.

Kali ini wonyoung mencoba memberanikan diri menuju sebuah rumah mewah yang pernah ia kunjungi sebelum nya. Ia yakin kali ini rencana nya berhasil.

Ting tong ~ bunyi bel rumah itu.

Nampak seorang pelayan yang membukakan pintu rumah mewah itu.

"  Om Hanbin nya ada ". Tanya wonyoung pada pelayan itu.

" Tuan sedang diruang kerja nya nona ".

" Bisa saya bertemu ".

" Sebentar saya tanya kan terlebih dahulu ".

" Oke ". Setelah pelayan itu pergi untuk memanggilkan sang tuan rumah. Wonyoung dengan tidak tau diri nya masuk kedalam rumah itu. Melihat lihat rumah yang akan menjadi milik nya nanti.

" Siapa ". Wonyoung pun membalikan badan nya dan tersenyum pada Hanbin.

" Apa kabar Om ".

Hanbin tentu terkejut siapa yang datang dan tersenyum padanya saat ini.

" Kamu ".

" Iya Om ini aku, Jang wonyoung. Atau Wonnie panggilan sayang dari anak om ". Ucap nya tersenyum cantik pada pria paruh baya itu yang Sangat mirip dengan sang anak Watanabe Haruto.

" Untuk apa kamu kemari ".

" Cuma mau tau kabar om, juga mau memberitahukan sesuatu ".

" Saya tidak mau bertemu dengan kamu, silahkan kamu pergi dari rumah saya ".

" Tunggu dulu om, aku datang kesini baik baik dan ga mau berniat jahat sedikit pun ". Wonyoung masih dengan wajah angkuhnya.

" Saya tidak perduli ".

" Langsung aja kalo gitu om, aku tau Haruto sudah menikah. Dan itu karena sebuah perjodohan yang om lakukan ".

" Itu bukan urusan kamu, dia anak saya. Saya yang berhak atas hak itu ".

" Tapi dia kekasih aku om, kami di pisahkan secara paksa. Dan aku dikirim paksa ke Jerman untuk menjauhkan diri dari Haruto kan ".

" Itu juga ide om bukan ". Lanjutnya.

" Kalau iya kenapa, anak saya tidak bisa bersanding dengan wanita pengkhianat seperti kamu ".

" Apa om tau yang sebenarnya, ga kan. Sunghoon yang memaksa itu semua, bukan kehendak aku ".

Rasa # HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang