Entah sudah beberapa kali jeongwoo di perlakukan buruk oleh haruto. Lelaki itu tidak main main dengan ucapan nya, ini sudah satu minggu ia tinggal bersama haruto. Setiap kali kedua orang tua dan para sahabat nya bertanya jeongwoo selalu berkata baik baik saja.
Hari ini, jeongwoo berencana untuk melamar pekerjaan di sebuah cafe yang belum pernah ia masuki sebelum nya.
" Semangat jeongwoo ". Jeongwoo pun memasuki cafe itu dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.
" Permisi ". Ucap jeongwoo sambil membawa berkas di tangan nya.
" Iya, eh jeongwoo ". Ucap karyawan itu yang ternyata Park jihoon. Kakak kelas nya sewaktu SMA.
" Kak ji ".
" Kok lo ". Ucap jihoon yang bingung dengan jeongwoo yang membawa berkas lamaran pekerjaan.
" Eumm gue batalin kuliah di jepang ka ".
" Tapi kok bisa woo ".
" Gapapa ka, kasian bunda ".
" Eleh lo mah, biasanya juga suka main jauh jauh kan bareng cio waktu sekolah dulu ".
" Eumm kan ga keluar negeri ka, cuma sekitaran kota doang ".
" Yaudah iya deh, lo mo ngelamar disini nih ".
" Eumm iya ka ".
" Bos gue lagi keluar woo, jadi lo kasih ke gue aja dulu yah ".
" Iya kak, semoga gue keterima ".
" Tenang, pasti keterima kok. Gue usahain lo buat kerja disini ".
" Makasih ya ka, yaudah gue permisi dulu. Semangat kerja nya ".
" Iye, buluq ".
" Ya ampun kak, masih aja lo ngatain gue buluq ".
" Kan emang lo buluq njirr ".
" Iya deh, gue buluq ".
" Tumben nih kaga bales gue ".
" Gue lagi ga mood berantem ka, yaudah ya gue pulang dulu. Jan lupa loh di kasih kan ke bos lo ".
" Iye bawel ". Jeongwoo pun keluar dari cafe itu yang ternyata jihoon juga bekerja disana.
.
.
.
." Habis ini kemana yah, dulu kalo gabut bisa kerumah temen temen. Tapi sekarang mereka pada sibuk ngurus kuliah nya ".
" Kalo gue balik, bakal di kira pemalas ama si monster ". Jeongwoo bicara sendiri sambil bersepeda.
Dugggh
" Awww " jeongwoo melamun dan tidak melihat di depan ada orang yang ia tabrak. Dan jeongwoo ikut terjatuh.
" Maaf maaf, gue ga liat sumpah ".
" Makanya gausah ngelamun ". Ucap orang itu.
" Eh lo lagi ". Jeongwoo mengenali orang itu.
" Wait ". Jeongwoo membuka tas milik nya yang memang selalu dia bawa kalau berjalan jauh. Jeongwoo mengeluarkan jaket milik lelaki itu sambil tersenyum.
" Kok bisa lo bawa ".
" Iya, karena. Takut nya ketemu lo tanpa sengaja kek gini ". Orang itu masih heran melihat jeongwoo.
" Gue heran deh, ni kota kan gede. Tapi gue pasti nemu lo mulu deh, mana lo jalan kaki terus kan ".
" Rumah gue dekat sini ".
" Jan boong dong, lo bilang waktu itu bukan disini ".
" Kapan, gue ga bilang apa apa ".
" Eumm iya sih, tapi beneran rumah lo deket sini ".

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa # Hajeongwoo
Random" Brengsek, lo harus pergi dari hidup gue ". " Sekeras apa pun lo mau nyingkirin gue, gue tetap bertahan ". bxb