Gara-gara americano yang tak sengaja mengotori sepatunya, Teresa berjumpa dengan Ivander Gabrian Adhitama dalam skenario alam semesta yang gemar menjadi mak comblang di panggung sandiwara ini.
If We Didn't Meet berbicara tentang persahabatan, cinta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fanny ke luar dari gang sempit setelah dua menit berjalan sendirian. Ia menemui pertigaan dan kembali berjalan dengan rok pendeknya beterbangan ke sana kemari.
"Shit!"
Sekelompok pemuda kini tengah berdiri tak jauh dari tempat Fanny, menatap lekat padanya.
"Cewek, noh!"
Fanny buru-buru memutar badan, bergegas menjauh.
"Mau ke mana?"
Salah satunya mengikuti Fanny.
Tangan Fanny mengepal, ia buntu. Kanan kirinya hanya tembok.
Sialan!
"Woy, sini!" panggil salah satunya.
Satu bogeman mentah Fanny layangkan di tulang pipi laki-laki berkaos oblong lusuh, pipinya tertoleh ke samping.
"Apa lo, Setan!" hardik Fanny.
Dua kawannya dengan cepat berlari ke arah Fanny.
"Sialan lo!"
Fanny didorong kasar ke dinding. Ia meringis.
"Habisin aja," titah seorang dari mereka.
"JAUH-JAUH LO SEMUA!"
Dengan tenaga yang berapi-api, Fanny mencakar lelaki di depannya dengan kasar.
"AW!"
Fanny meringis, pipinya ditampar lagi.
Fanny diperosokkan ke tanah setelahnya. Ia mengambil kesempatan untuk berlari waktu tak seorang pun dari mereka menggenggam tangannya.
Sialnya, tak semudah itu kabur dari tiga berandal. Fanny didorong saat hendak kabur, lututnya tergores tanah.
"TOLONG!"
Fanny berteriak sekuat tenaga.
"MENJAUH DARI GUE, BANGSAT!"
CUH!
Fanny meludahi salah satu dari mereka.
"GOBLOK!" Lelaki itu tanpa ragu menampar Fanny.
"BERANI-BERANINYA LO CEWEK SIALAN!"
Fanny menyesal sudah nekat turun dari mobil Ivan.
"Please."
Fanny mulai menangis, tetapi suara bising menghentikannya.
"MASIH BERANI KALIAN NGUMPUL DI SINI!"
Fany bernapas lega saat mendengar suara itu.
"SEKALI LAGI KELIHATAN BUAT ULAH GUE BAKAR LO SEMUA! DASAR SAMPAH!"
Seorang lelaki. Tampangnya tak kalah acak-acakan dengan komplotan tadi.