une priorité
a priority________________
Mark tersenyum ketika melihat Gigi keluar dari butik. Dia sudah sejaman lebih menunggu Gigi selesai dengan pekerjaannya, wanita itu tau kok Mark menunggu di depan karena jelas Mark mengabarinya. Pria itu memang berencana untuk menjemput Gigi, sekalian biar bisa makan malam bareng. Namun, senyum Mark memudar ketika melihat Gigi malah memasuki mobil putih yang terparkir dihadapannya.
"oh, that's Aji" ujar Mark ketika melihat seorang pria dengan kemeja biru muda membukakan pintu mobil untuk Gigi. Pria itu hanya bisa tersenyum miris dan berakhir mengemudikan mobilnya jauh dari butik Gigi. Ternyata sejam lebih gue, bukan apa apa buat dia batin Mark yang kini sibuk melihat sekitar, dirinya memutuskan untuk mencari tempat makan sendiri malam ini.
________________
"aku ga telat kan?" tanya Aji tersenyum pada wanita disebelahnya yang kini bersandar santai.
"gak kok, on time banget malah. As expected, Aji Haris Hartono" puji Gigi.
"Malam ini kita makan sate yuk, aku dapat tempat sate yang enak di dekat BI" ujar Aji sambil mengemudikan mobilnya melewati kendaraan kendaraan lain.
"sounds good" respon Gigi yang kini sibuk memilih saluran radio apa yang akan mereka dengar kali ini.
"oh iya, tadi pagi berangkat sama siapa?" tanya Aji tiba tiba.
Mendengar pertanyaan itu, seketika tubuh Gigi membeku tak bergerak sama sekali. Cukup kaget dengan tembakan pertanyaan Aji yang menurutnya sesuatu yang jarang Aji tanyakan.
"sama temen, kenapa emangnya Ji?" Jelas, Gigi penasaran. Aji bukan tipe yang suka pertanyaan basa basi seperti itu. Setiap dengan Gigi, yang mereka bahas tidak jauh dari masalah pekerjaan atau hal hal lucu yang lagi booming saat itu, bahkan berita berita politik yang panas di pemerintahan. Berat kan? This is what you will get if you date a fucking genius man like Aji Haris Hartono. Untung saja, otak Gigi bisa menyeimbangi, kalau tidak mungkin dia sudah menyerah dengan hubungan ini sejak dulu.
Oh, kita sepertinya terlalu banyak berbicara soal Aji sampai lupa how Aji reacts about respon Gigi barusan.
"Tadi pagi aku lihat orang kayak kamu di tempat bubur ayam biasa kita makan" demi apapun, mendengar alasan dibalik pertanyaan Aji, Gigi rasanya ingin menenggelamkan dirinya sekarang juga. Karena semakin takut dicurigai, Wanita itu berusaha sekuat mungkin untuk keep calm and stay cool, like usual.
"oh ya? Kamu salah lihat mungkin. Aku tadi pagi sarapan di kantor kok" bohong Gigi. Kayaknya malaikat udah capek deh dengar kebohongan dia.
Aji mengangguk paham "benar juga, kamu mana mau makan ditempat gitu pas lagi cakep cakepnya" Gigi tersenyum puas ketika Aji tidak lagi mencurigai atau menanyai hal tersebut.
Berbicara tentang apa yang Aji bilang tadi, Yap, Aji tidak sepenuhnya tau sisi hidup Gigi. Masih banyak hal yang tak Gigi ungkapkan ketika dia bersamanya. Seperti, Aji yang tidak pernah mau mengajak Gigi makan di pinggiran ketika Gigi berpenampilan cantik rapih layaknya model. Pasti Aji malah akan mengajaknya ke rumah makan ber-AC yang harga makanannya bisa dua kali lipat dari seharusnya. Padahal, nyatanya Gigi tidak seperti itu, dia malah lebih suka makan di tempat biasa dengan harga sewajarnya dengan porsi besar tanpa memedulikan how she was dressed then. the conclusion is, Aji always treat her like princess yang terlalu berlebihan. Kalian pahamkan?
"oke, kita udah sampai" seru Aji ketika berhasil memarkirkan mobilnya di tempat parkir salah satu restaurant yang cukup besar yang katanya sate ayam disana enak.
![](https://img.wattpad.com/cover/285961567-288-k461521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Date
أدب الهواةKetika Mark dan Gigi terjebak karena perjodohan keluarga, tapi masing-masing dari mereka memiliki kekasih. Lantas, bagaimana caranya agar mereka bisa bertahan dengan pasangan mereka masing-masing ditengah keterpaksaan yang keluarga mereka lakukan? "...