deuxième rendez-vous

2.7K 296 26
                                    

deuxième rendez-vous
Second Date.

__________


Gigi kini sibuk merias dirinya di pagi hari sedangkan Mark sedang mandi di dalam sana. Hari ini hari terakhir mereka di Singapura, besok siang mereka harus kembali terbang ke Indonesia. Sebenarnya keduanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu disini, tapi mengingat Gigi yang masih harus menyelesaikan pesanan klien juga mengontrol cafenya---tidak mungkin dia meninggalkan butik juga cafe dalam waktu yang lama pada managernya---makanya mereka harus pulang lebih awal. Belum lagi urusan Mark yang belum selesai dengan pihak penerbit Indonesia. It's okay, anggap saja ini sekadar break sebelum kembali ke hectic nya dunia pekerjaan.

Handphone Mark berdering, menampilkan kontak atas nama Yeri. Gigi menaikkan kedua alisnya bingung memilih untuk mengangkat telpon itu atau membiarkannya. Namun, karena takut itu hal yang penting Gigi pun berteriak. "Markkkk"

"yes, babe?" jawab Mark juga dengan teriakan dari dalam kamar mandi. Mungkin karena takut suaranya tenggelam engan suara shower.

"someone is calling youuu"

"just take the calll" balas Mark dengan teriakan.

Karena Gigi takut teriakan mereka mengganggu penghuni kamar sebelah, ia pun beranjak dan mendekati pintu kamar mandi dengan handphone Mark ditangannya. "Yeri is calling you, markiie"

"just take the call, babeee"

"is it okay?" tanya Gigi memastikan.

"of course, why nott?" mendengar persetujuan dari Mark, Gigi pun menggeser ikon hijau agar bisa terhubung dengan si pemanggil.

Suara perempuan diseberan sana membuka percakapan mereka. "Mark, ini Yeri. Gue boleh minta nomornya kak Jeff ga?" seru Yeri to the point.

Mendengar nama kakaknya tersebut, Gigi agak kaget. "hmm, maaf Mark nya masih mandi" respon Gigi.

"oh sorry sorry, kalau boleh tau gue bicara sama siapa ya?" tanya Yeri. Sepertinya dia juga agak kaget ketika tau yang mengangkat telponnya malah perempuan.

"ini Gigi, pacar Mark" jawab Gigi. Hmm, dia sengaja bilang pacar karena dia taunya hubungannya dengan Mark belum cukup ditau sama banyak orang. Ingat kan? Pernikahan mereka hanya dihadiri oleh orang orang terdekat saja.

"owh gitu, hmm kalau Marknya udah selesai mandi. Tolong sampeiin ya kalau Yeri nelpon dan minta nomornya kak Jeff"

Gigi mengangguk paham, sebenarnya percuma dia mengangguk sekuat apapun. Toh, Yeri juga tidak bisa melihat apa yang dia lakukan. "iya, nanti gue sampeiin"

"okay, thanks girl. Sorry for bothering both of you. Salam yaa buat si bule" ucap Yeri kemudian menutup sambungan telpon mereka.

Setelah telpon berakhir, Gigi meletakkan handphone Mark disampingnya, ia menatap pantulan dirinya di cermin dengan pikiran yang melayang. Tidak, dia tidak cemburu sama Yeri. Karena Gigi sudah sepenuhnya percaya sama Mark, lagipula mendengar bagaimana Yeri berbicara sepertinya dia memang dekat sama Mark. Dekat dalam makna teman, bukan yang lain kok. Iya, Gigi sedang menjauhi pikiran pikiran negatif yang mungkin saja bisa merusak hubungannya dengan Mark. Yang memenuhi kepala Gigi sekarang malah kenapa Yeri mencari nomor telpon kakaknya?

"udah telponnya?" tanya Mark keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya.

"iya"

"dia ngomong apa?" tanya Mark membasuh rambutnya dengan handuk kecil yang disediakan hotel.

Gigi pun menceritakan percakapan singkatnya dengan Yeri. Ia menceritakan semuanya secara detail tanpa ada yang ketinggalan. Sedangkan Mark mendengar semuanya sambil menggunakan pakaian yang sudah dipilihkan Gigi. "loh kok kamu bilangnya pacar sih?" tanya Mark.

Second Date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang