nous sommes amis

2.2K 325 51
                                    

nous sommes amis
we are friend?

________________


Seminggu tinggal bersama, Sepasang kekasih palsu itu akhirnya memutuskan untuk memperkerjakan ART. Ya bentuk saran Yuri dan Yeira yang melihat keduanya terlalu sibuk bekerja sampai lupa ada rumah yang harus mereka rawat. "Mbak, lihat Gigi ga?" tanya Mark pada Mbak Ani, ART mereka.

"tadi masuk ke kamar sih pak" jawab Mbak Ani. Mark pun segera naik ke lantai dua dan mengetuk pintu kamar Gigi.

"kenapa Mark?" Gigi muncul dibalik pintu dengan riasan tipis diwajahnya.

"this is Saturday night, wanna go out together?" tawar Mark memasuki kamar wanita itu ketika Gigi memperbolehkannya. Pria itu duduk di tepi tempat tidurnya sambil menatap pantulan Gigi yang melanjutkan riasan wajahnya.

Ada film spiderman baru di bioskop. Karena Mark ingin nonton, jadi apa salahnya juga sekalian ajak Gigi. "I'm going out with Aji tonight, Mark" jawab Gigi kemudian memoleskan lipstick pink muda dibibirnya.

"oh iya, gue baru ingat" Kenapa Mark selalu lupa kalau Gigi punya Aji? Kenapa dia tidak pernah berpikir sebelum menawarkan Gigi sesuatu? Entah itu menawarkan diantar ke butik, dijemput dari cafe, atau bahkan mengajaknya melakukan sesuatu berdua. Kenapa Mark selalu lupa? Alhasil, ia selalu mendapat penolakan.

"we could go out later" ucap Gigi membalikkan tubuhnya kemudian tersenyum menatap Mark.

"or we couldn't" Mark melanjutkan kata kata Gigi. Ya, emang kemungkinan mereka tidak akan bisa pergi berdua begini kan? Toh semuanya punya prioritas dan mereka juga hanya akting belaka.

"andai Aji ga ngajak gue" respon Gigi yang kini mengatur barang barangnya ke dalam tas.

Andai, that andai tho batin Mark kemudian keluar dari kamar Gigi setelah mengucapkan "have a good saturdate" ke Gigi.


______________


Tidak ada pilihan lain, Mark akhirnya pergi nonton sendiri. Juan tak bisa diajak, dia ada urusan bisnis di Bandung, sedangkan Jeno? He have Karina. Jangan tanyakan soal Haris, Jaem, juga Lucas, mereka sibuk sama kehidupan masing masing yang katanya lagi hectic banget itu.

"yes mom, I've found the lipstick that you mean" ucap Mark pada wanita paruh bayah yang menelponnya setelah keluar dari bioskop. Karena Yeira tau, anaknya itu sedang ada di mall, dia menitipkan lisptick favoritnya yang hampir habis. Jujur, itu sedikit membebani Mark, karena there are many types of lipstick and warnanya semua sama, there is no difference.

"I'll take it to your house, don't worry" ucap Mark dengan tangan yang sibuk membolak balikkan produk lipstick.

Pria itu kini ada di salah satu toko make up di kawasan mall tempat dia nonton juga. Sesekali matanya melihat warna warna lipstick lainnya. Siapa tau dia bisa membelikan warna lain buat Yeira, ya itung itung sebagai tebusan kalau lipstick yang dia titipkan sebenarnya salah. 

Jadi perempuan itu ribet banget ya ternyata gumam Mark.

"Mark? lo ngapain disini?" itu suara Gigi. Mark yakin.

Dan, dia benar ketika melihat Gigi yang kini berdiri disampingnya dengan pakaian yang tadi Mark lihat dikamarnya. "Gigi? Gue beliin barang titipan mama. elo ngapain?"

"ada make up gue yang abis, jadi ya I'm here for it" ucap Gigi yang ikut melihat jenis jenis lipstick yang ada di depannya.

"Terus——"

Second Date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang