Épilogue
epilog_________
Aku menutup novel ketigaku yang berjudul SECOND DATE. Suara tepuk tangan penonton mengisi ruangan tertutup nan dingin itu, suara yang memecah fokus setiap orang. "yah seperti itulah cerita novel ketigaku" ujarku menutup bacaan ku.
MC wanita bernama Lily berdiri tersenyum tepat setelah aku menatapnya mengirimkan isyarat I'm done dari podium. "wah, beri tepuk tangannya dulu buat penulis muda kita, Martha Lee" seru Lily.
Lagi lagi suara tepukan tangan menggema diruangan itu, disertai beberapa teriakan kesenangan dari penonton yang duduk. Aku benar benar tidak bisa menyembunyikan senyuman bangga yang terukir diwajahku. Ini novel ketigaku dan novel pertama setelah meledaknya penjualan juga rating di novel keduaku.
"wah, cerita kamu benar benar keren banget. Berhasil mengundang simpati penonton" puji Lily.
"owh, thank youu" ucapku.
"sekarang, kita bisa pindah ke sesi tanya jawab. Pasti, pasti ada penonton yang penasaran dengan bagaimana cerita ini dibuat, darimana idenya, dan yeah tentu sedikit bocoran tentang filmnya dong" Aku akui, Lily benar benar hebat membawa acara ini dengan ringan dan seru. Karena selama aku menjadi seorang penulis, sangat jarang MC bisa membawa acara pembacaan novel atau seminar buku menjadi acara yang seru. Pasti berakhir beberapa penonton ada yang tidur atau pulang terlebih dahulu.
Lily mempersilakan ku kembali duduk dengannya di sofa sambil menunggu para penonton menyiapkan pertanyaan mereka. Tak butuh waktu lama, sudah ada beberapa penonton yang mengangkat tangan mereka siap bertanya.
"pertanyaan pertama dari si kemeja bunga bunga" ucap Lily.
Gadis berambut pirang itu lalu berdiri meraih mic dari kru. "aku Anna, ceritamu selalu berhasil membuatku terpukau dan tenggelam bersama emosi tokohnya. Apa cerita ini fiksi?" tanya Anna.
Aku tersenyum lebar mendengar pertanyaan gadis mungil yang mungkin masih SMP. Tanganku meraih mic yang terletak di coffee table hadapanku, siap menjawab pertanyaan Anna. "novelku kali ini bukan fiksi" jawabku.
Sontak ruangan itu dipenuhi suara kaget penonton, begitu pula dengan Lily yang ternyata membaca karya karyaku. "iya, ini based on true story" lanjutku.
"waw, keren sekaliiiii. Ok, kita pindah ke penanya kedua. Hei, kamu pria tampan bertopi diujung sana" panggil Lily yang membuat kepala orang orang dibawah menoleh keatas mencari pria yang dimaksud Lily.
"Hi, aku Randy. Penggemar setiamu. Kalau boleh tanya, seperti yang kamu bilang kalau cerita ini based on true story, kira kira dua tokoh utamanya sedang apa sekarang? Hm, kau tak perlu menjawabnya kalau ini masuk privasi" ujarnya.
Kekehan secara otomatis keluar dari mulutku. Sudah bisa kutebak kalau aku mengatakan ini based on true story, orang orang akan penasaran dengan kehidupan asli tokoh utama buatanku. "hmm, pertanyaanmu mungkin mewakili rasa penasaran banyak penonton." Balasku yang membuat penonton tertawa karena ketahuan.
"sorry but thank you" ucap Randy lagi.
"sekarang tokoh Mark dan tokoh Gigi sudah hidup bahagia di Canada. Yeah, they spent their old days there happily. The city where Mark was born" jawabku.
Satu ruangan terkagum kagum, bahkan ada yang bertepuk tangan karena ending real life tokoh Mark begitu bahagia layaknya kartun kartun disney.
"wow, you are so amazinggg Martha. I'm adore you so much" puji Lily masih dengan wajah terpukaunya.
Aku mengangguk tersenyum bahagia. Menerima rasa cinta dan tau pembaca menikmati tulisanku benar benar kebahagiaan tiada tara menurutku. Apalagi respon respon positi yang mereka berikan.
"okay, kita pindah ke penanya terakhir. Pertanyaan terakhir dari oh kamu!" seru Lily menunjuk pria berkacamata dengan kemeja kotak kotak di kursi tengah posisi paling depan. Tepat berhadapan dengan panggung.
Mulutku terbuka kaget ketika menyadari siapa pria yang ditunjuk oleh Lily. "hi, aku Freddy. Aku udah jadi penganggum sejak dulu. Mungkin sejak SMA, if you still remember me. And yeah, I wanna ask you, aku boleh ga jadi karakter pendamping di kisah hidup kamu, Tha?"
__________ [ f i n . ] __________
Yey, selesai sudah. Agak kaget ya tiba tiba sudut pandangnya berubah di epilog, tapi semoga kalian paham maksud kenapa sudut pandangnya berubah. Iyap, kehidupan Mark dan Gigi bener bener happily ever after seperti yang Martha bilang. Dan Martha itu anak mereka, makanya nama dia MARTHA LEE, nama pena sih. Ngikut jejak Mark. dan disini dia yang menceritakan kisah Mark dan Gigi lewat karya ketiganya. makanya di epilogue ini, sudut pandang berubah.
Makasih ya semua udah baca second date sampai akhir. Makasih banget udah bareng bareng temenin aku selesaiin kisah mereka.
Aku mau nanya boleh? Kalian jawab yaaaa!
Kenapa kalian ngebaca ini sampai habis?
Sampaikan unek unek kalian disini >__<!
Kapalin Giselle sama siapa selain sama Mark?
Kapalin Mark sama siapa selain sama Giselle?
Oke donee, makasih sekali lagi ya buat kalian yang udah baca cerita ini, entah yang lompat lompat, atau yang baca semuanya sampai habis. Beneran thank you banget, terlebih buat kalian yang udah like dan comment. Kalian yang bikin aku semangat buat cerita ini. Padahal awalnya aku kira ini bakal sepi, ternyata rame, really love you guys.
Dan tentu aku juga berterima kasih sama Mark NCT dan juga Giselle aespa yang udah jadi inspirasi aku buat cerita ini, bubble bubble dan konten mereka yang juga ngasih semangat buat aku. Jelas, tidak lupa crumbs/remahan yang mereka berikan. Simple is the best!
Jangan lupa buat suka---mark giselle---as idol juga ya kawan! They deserved to be loved <33
Sampai jumpa di kisah anak SMA ala Markselle yaa
__________
w r i t t e n b y
[ netflixandmark, 2022 ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Date
FanfictionKetika Mark dan Gigi terjebak karena perjodohan keluarga, tapi masing-masing dari mereka memiliki kekasih. Lantas, bagaimana caranya agar mereka bisa bertahan dengan pasangan mereka masing-masing ditengah keterpaksaan yang keluarga mereka lakukan? "...