Le Jour

2.6K 343 62
                                    

Le Jour
the day

_________________


"kak, bangun! Marknya mana?" ujar Gigi membuka tirai kamar tamu yang ditempati Jeffry juga Mark semalam. Yap, mengetahui Mark akan tidur disana, Jeffry pun menawarkan diri tidur disana. Katanya berjaga jaga ada kecelakaan, padahal Gigi dan Mark bahkan tidak terpikirkan untuk melakukan hal yang tidak tidak. Memang nyatanya pikiran Jeffry aja yang jorok.

"anjiiiiir, jangan dibuka gordennya. Silau" balas Jefry menutupi tubuhnya dengan selimut.

Melihat itu, Gigi pun menarik selimut tersebut sampai membuka seluruh tubuh Jeffry. "Marknya mana kaaaaaak?" ucap Gigi lagi.

"udah pergi anjir, tadi subuh, pas hujannya reda" lapor Jeffry sambil menarik selimut itu kembali menutupi tubuhnya.

Mendengar itu, Gigi segera kembali ke kamarnya untuk menge-check hanphone, bila saja ada pesan dari Mark. Dirinya menghembuskan nafas lega ketika mendapati pesan Mark di notification bar handphonenya.


Mark
pagi, Gi.
gue balik duluan, ada file yang harus gue urus

Kemudian tangan wanita itu membalas pesan tersebut secara otomatis.

Gigi
its okay Mark
maaf ya kalau kak Jeffry malah ngambil tempat tidurnya banyak banget


Mark tidur? Belum. Dia masih menyelesaikan beberapa part revisi yang dikirim editor padanya. Itulah yang membuatnya berasa dikejar deadline sepagi itu. Bunyi pesan masuk terdengar, dengan cepat ia mengambil handphonenya. "hahahah, lucu" kekeh Mark ketika membaca balasan Gigi.


Mark
wkwkwkw, nooo
bang Jeff ga aneh aneh kok. Emang ini pure karena gue ada urusan yang harus diselesaikan cepat. Anyway, kayaknya ada titipan atas nama lo di resepsionis.

Gigi
oh ya? Okedeh nanti gue cek
dan maaf ya soal kemarin

Mark
Gi, I already told you, don't feel uncomfortable with me
just be yourself



Gigi hanya membaca pesan tersebut. Ia penasaran barang apa yang dititipkan atas namanya di resepsionis? Dan masalahnya, dia terlalu malas untuk turun ke lantai bawah. Dirinya belum cukup rapih. Oh iya, ada Kak Jeff ingatnya. Gigi pun kembali ke kamar tersebut dan menarik kaki Jeffry hingga setengah tubuh Jeffry tergeletak di lantai. "ANJIR GIGI!" umpat Jeffry kesal.

"ayo bangun, sekarang lo ambilin barang atas nama gue di resepsionis, sebagai bayaran udah tidur disini. Atau gue laporin ya kak ke kak oci, kalau lo——"

"iya iya gue turun" Berhasil, Gigi berhasil mengancam kakaknya yang setengah bucin itu. Sebut nama pacarnya saja, pria atas nama Jeffry Wijaya akan langsung duduk manis dan patuh.

Tak butuh waktu yang lama, Jeffry kembali ke dalam apartement dengan satu kantong besar McD di tangan kanannya. "Hah, itu atas nama gue?" Tanya Gigi

"hooh, dari suami elo" ucap Jeffry meletakkan McD tersebut diatas meja makan.

"hah?" Gigi masih tidak percaya.

"yaampun, serah deh lo mau percaya atau enggak. Bye jangan ganggu gue, gue mau balik tidur sampai jam 10" ucap Jeffry kembali ke kamar tamu dan menguncinya dari dalam.

Second Date Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang