heureux pour toujours
happily ever after________________
[ warning, 2.6k words. Its little bit long than you usual read ]
Mark mendorong pintu butik Gigi. Siang ini dia dan Gigi akan nyalon karena sebentar malam ada pemberkatan pernikahan kakak Gigi. Siapa lagi yang belum nikah diantara tiag bersaudara itu? Krystal sudah sama Kai, Gigi sudah sama Mark, tinggal Jeffry saja yang belum. Sebenarnya dia mau menikah lebih awal dibanding Gigi, tapi Rosienya lagi sibuk sibuk menyelesaikan kuliah S2 nya di Aussie. Makanya baru bisa diselenggarakan awal desember ini. Tepat 2 minggu setelah kepulangan Mark dan Gigi dari Singapura.
"selamat siang pak" sapa salah satu pegawai yang pasti masih muda.
"mau cari apa pak? Disini bagian untuk pakaian pria" lanjut pegawai itu lagi sambil menunjukkan ruang sebelah kanan yang dipenuhi rak rak juga beberapa manequin berseragamkan berbagai jenis pakaian formal pria, seperti tuxedo.
"mau cari Gigi" jawab Mark singkat.
Air wajah kumpulan pegawai disana tiba tiba berubah, agak kaget tapi berusaha disembunyikan. "oh iya saya panggilkan ibu du---" ucapan pegawai di meja kasir terpotong dengan kemunculan Gigi dari ruangannya di belakang.
"loh, kok ga nelpon kalau udah sampe?"
"aku lupa, tanganku full juga sama ini" jawab Mark mengangkat dua box Pizza ditangan kiri juga satu plastik belanjaan berisi coke ditangan kanannya.
"eh? Itu buat siapa mark?" tanya Gigi menghampiri tubuh pria berkacamata itu kemudian mengecup singkat pipi Mark. Apa yang Gigi lakukan jelas mengundang reaksi pegawai butiknya. Ah iya, ini pertama kalinya Mark muncul dibutik itu, diantara semua pegawai itu juga belum ada yang tau soal status Mark. Makanya jangan heran mereka kaget dengan apa yang Gigi lakukan. Karena dipikiran mereka Gigi masih sama Aji.
"ini aku beli buat pegawai pegawai kamu buat makan siang" jawab Mark mengulurkan apa yang ada ditangannya pada satu pegawai pria yang berdiri disamping meja kasir.
Dengan cepat, pegawai pria yang Mark maksud berjalan kepadanya dan meraih pemberiaan Mark. Gigi terkekeh ketika melihat raut wajah pegawainya yang bisa dibilang speechless. "maaf maaf pasti kalian kaget. Saya lupa bilang, kalau ini suami saya" aku Gigi.
Saat mendengar Gigi mengakuinya di depan banyak orang, kumpulan kupu kupu seperti terbang melewati sekujur tubuhnya dan mengerubungi perut juga jantung Mark. Membuatnya tersenyum lebar dan dikelilingi perasaan baik. "hai, saya Mark" sapa Mark.
"siang, pak" sapa Rani.
"bapak beneran suami bu Gigi?" tanya Wulan yang sedari tadi terpaku di dekat rak busana wanita.
Mark mengangguk mantap. "iya, maaf ya ga ngundang kalian di acara pernikahannya" sesal Mark.
"gapapa pak, kita ga masalah. Lagipula yang penting ibu bahagia" jawab Pria yang tadi mengambil kotak pizza Mark.
"bapak ganteng banget loh" puji Rani blak blakkan. Rani yang bersuara, tapi pegawai lainnya yang malu.
Mark juga Gigi sontak tertawa mendengar pujian Rani yang bisa dibilang berani. "makasih loh pujiannya"
Rani mengangguk kuat, "suka ga nyangka ternyata tipe bu Gigi bisa kayak bapak juga" cerocos Lia. Diomongin di belakang memang sudah biasa, tapi diomongin langsung di depan orangnya itu luar biasa. Mendengar pengakuan Lia, pasutri muda itu lagi lagi hanya bisa tertawa. Gigi kaget pegawai pegawainya bisa sefrontal itu di depan Mark, padahal di depan Aji mereka layaknya kurcaci yang membisu diam.
![](https://img.wattpad.com/cover/285961567-288-k461521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Date
Fiksi PenggemarKetika Mark dan Gigi terjebak karena perjodohan keluarga, tapi masing-masing dari mereka memiliki kekasih. Lantas, bagaimana caranya agar mereka bisa bertahan dengan pasangan mereka masing-masing ditengah keterpaksaan yang keluarga mereka lakukan? "...